Pendahuluan
Metode
yang dapat digunakan dalam pendidikan orang dewasa sangat banyak. Mulai dari
penyajian formal sampai dengan widya wisata. Pengetahuan tentang metode ini
sangat penting agar dapat menentukan metode yang sesuai dengan program
pendidikan prang dewasa yang dilaksanakan.
Metode pendidikan orang dewasa (POD)
dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu : (1) kontinum proses belajar, (2)
jenis pertemuan yang dilakukan dalam pendidikan orang dewasa.
Metode
pendidikan orang dewasa sebaiknya dipilih berdasarkan tujuan pendidikan, yang
pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 jenis , yaitu : (1) membantu orang
menata pengalaman masa lalu yang dimilikinya melalui cara baru, seperti
konsultasi, latihan kepekaan, dan beberapa jenis latihan manajemen, yang
membantu individu dapat lebih memanfaatkan apa yang telah diketahuinya (2)
memberikan pengetahuan atau keterampilan baru, yakni mendorng individu untuk
meraih pengetahuan atau keterampilan yang lebih baik daripada pengetahuan atau
keterampilan yang telah dimiliki. Berdasarkan kedua jenis tujuan pendidikan
tersebut, maka proses belajar dapat digambarkan sebagai kontinum proses
belajar.
Posisi
atau sifat pengalaman belajar dalam kontinum proses belajar dapat mempengaruhi
beberapa hal berikut :
1. Persiapan
dan orientasi bagi proses belajar
2. Suasana
dan kecepatan belajar
3. Peran
dan sikap pembimbing
4. Peran
dan sikap peserta didik
5. Metode
yang diterapkan agar usaha belajar berhasil.
Jenis Pertemuan
Ada beberapa jenis pertemuan yang dapat dipilih
seseorang guna menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Pemilihan jenis
pertemuan yang memuaskan tergantung pada apa yang ingin diselesaikan. Jenis-jenis
pertemuan yang umum dilakukan dalam
pendidikan orang dewasa ada sebagai berikut (Morgan, et al., 1976)
1. Institusi
2. Konvensi
3. Konfrensi
4. Lokakarya
(workshop)
5. Seminar
6. Kursus
kilat
7. Kuliah
bersambung
8. Kelas
formal
9. Diskusi
terbuka
Selanjutnya
metode dalam pertemuan secara lengkap terdiri atas:
a. Penyajian
formal ( Ceramah atau kuliah, symposium, diskusi panel, kolokium (co-leader), kelompok huddle, sesi buzz, teknik “Philips 66”,
tim pimpinan, tim pendengar,permainan peran, skit drama, curahan pendapat (brainstorming), diskusi informal, debat,
diskusi mangkok ikan (fishbowl discussion),
forum kuliah, teknik kelompok nominal, forum symposium, forum panel)
b. Demonstrasi
dan laboraturium ( demonstrasi metode (cara), demonstrasi hasil, prosedur
laboraturium, widyawisata)
c. Audiovisual
dan komunikasi tertulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar