Jumat, 07 Maret 2014

METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA


Pendahuluan
Metode yang dapat digunakan dalam pendidikan orang dewasa sangat banyak. Mulai dari penyajian formal sampai dengan widya wisata. Pengetahuan tentang metode ini sangat penting agar dapat menentukan metode yang sesuai dengan program pendidikan prang dewasa yang dilaksanakan.
            Metode pendidikan orang dewasa (POD) dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu : (1) kontinum proses belajar, (2) jenis pertemuan yang dilakukan dalam pendidikan orang dewasa.
Metode pendidikan orang dewasa sebaiknya dipilih berdasarkan tujuan pendidikan, yang pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 jenis , yaitu : (1) membantu orang menata pengalaman masa lalu yang dimilikinya melalui cara baru, seperti konsultasi, latihan kepekaan, dan beberapa jenis latihan manajemen, yang membantu individu dapat lebih memanfaatkan apa yang telah diketahuinya (2) memberikan pengetahuan atau keterampilan baru, yakni mendorng individu untuk meraih pengetahuan atau keterampilan yang lebih baik daripada pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki. Berdasarkan kedua jenis tujuan pendidikan tersebut, maka proses belajar dapat digambarkan sebagai kontinum proses belajar.
Posisi atau sifat pengalaman belajar dalam kontinum proses belajar dapat mempengaruhi beberapa hal berikut :
1.      Persiapan dan orientasi bagi proses belajar
2.      Suasana dan kecepatan belajar
3.      Peran dan sikap pembimbing
4.      Peran dan sikap peserta didik
5.      Metode yang diterapkan agar usaha belajar berhasil.
Jenis Pertemuan
Ada beberapa jenis pertemuan yang dapat dipilih seseorang guna menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Pemilihan jenis pertemuan yang memuaskan tergantung pada apa yang ingin diselesaikan. Jenis-jenis pertemuan  yang umum dilakukan dalam pendidikan orang dewasa ada sebagai berikut (Morgan, et al., 1976)
1.      Institusi
2.      Konvensi
3.      Konfrensi
4.      Lokakarya (workshop)
5.      Seminar
6.      Kursus kilat
7.      Kuliah bersambung
8.      Kelas formal
9.      Diskusi terbuka
Selanjutnya metode dalam pertemuan secara lengkap terdiri atas:
a.       Penyajian formal ( Ceramah atau kuliah, symposium, diskusi panel, kolokium (co-leader), kelompok huddle, sesi buzz, teknik “Philips 66”, tim pimpinan, tim pendengar,permainan peran, skit drama, curahan pendapat (brainstorming), diskusi informal, debat, diskusi mangkok ikan (fishbowl discussion), forum kuliah, teknik kelompok nominal, forum symposium, forum panel)
b.      Demonstrasi dan laboraturium ( demonstrasi metode (cara), demonstrasi hasil, prosedur laboraturium, widyawisata)
c.       Audiovisual dan komunikasi tertulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar