Selasa, 09 April 2013

UTS PAEDAGOGI TA 2012/2013

UTS 2012/2013
Nama : Nanda Lukita Audi
Nim    : 101301105
1)      Proses pembelajaran yang kelompok saya rencanakan :
Tema Pengajaran            : Kreativitas dan pengayaan ilmu
Standar kompetisi           : Berpikir kreatif dan menambah wawasan
Tujuan Pembelajaran      :
1.            Meningkatkan kreativitas anak
2.            Menambah pengetahuan umum
3.            Melatih daya ingat dan kefokusan  
Metode pembelajaran     : Ceramah, menjelaskan, tanyak jawab, modeling
Alat pembelajaran          :
1.            Kertas origami 1 set,
2.            Jenis – jenis profesi 1 kartun
3.            Peta dunia
Landasan teori                         : Seni dan ilmu mengajar serta Karakteristik menjadi seorang guru yang baik yang akan lebih di tinjau dari cirri-ciri 10 top guru baik
Jumlah murid                  : 3 Orang
Tingkat pendidikan         : 4 SD
Alokasi waktu                 : 30 menit
Tempat                            : Lyly’s Course Club
Alamat                            : Jl. DR. Sofyan Medan

Ulasan uraian perencanaan observasi ditinjau berdasarkan Paedagogi praktis abad 21

Paedagogi tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajar, melainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunkannya untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Dalam paedagogi praktis abad 21 terbagi atas 2 jenis yaitu : Paedagogi Formal dan Paedagogi Venenekular atau kata lainnya praktis. Sebelum saya dan teman-teman kelompok mengajarkan suatu pemahaman kepada adik-adik kami terlebih dahulu mengetahui pemahaman bagaimana menjadi seorang guru yang baik dalam mengajar adik-adik kami agar merasa senang dan tidak bosan, setelah pengetahuan itu kami ketahui kami mengaplikasikannya pada saat proses mengajar dan belajar . Selain itu kami juga membahas mengenai seni dan ilmu mengajar, agar kami tahu bagaimana cara kami dalam mentransformasikan pengetahuan tersebut pada adik-adik agar adik-adik merasa senang terhadap cara kami menyampaikan pada mereka. Contoh menberi tahu terlebih dahulu berbagai macam jenis profesi dalam bahasa inggris lalu meminta adik-adik untuk mengikuti beserta mengartikannya dalam bahasa indonesia. Setelah itu akan ditanya salah satu profesi namun pengajar menunjuk profesi yang tidak sesuai dengan apa yang ia tanyakan, ini dilakukan secara random dalam tempo cepat dan meminta mereka merespon apakah profesi yang ditunjuk dan dikatakan oleh pengajar tersebut sesuai atau tidak sesuai. Yang cepat dalam menjawab akan diberi reward oleh pengajar, saat mereka dapat menjawab pertanyaan, mereka tertawa bahagia, namun ada juga yang ketika ditanyak tetapi bengong dan terkejut. Hal ini dilakukan untuk melatih daya ingat dan adik-adik paham kefokusan mereka adalah penting.   (tidak monoton dengan hanya menjeslaskan saja tetapi menggunakan berbagai model saat mengajar)
Dapat dikatakan hal yang sistematik karena saat melakukan tugas observasi ini kelompok terlebih dahulu menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Seperti ; pertama, membuat perencanaan kerja yang jelas secara detail , menguasai teori serta pengetahuan, khususnya yang menjadi landasan teori yang kelompok gunakan berkaitan dengan tema dan tujuan pembelajaran. Serta membangun keterhubungan antara yang telah di rencanakan serta teori/pengetahuan yang dimiliki dengan praktek dilapangan.
2)      Hasil Observasi dari proses pembelajaran kelompok

Nanda kepada Imam
            Dalam pedagogi mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didikpada situasi yang menggunakan media tertentu. Hasil observasi saya ke bang Imam, seni mengajar terlihat ketika interaksi pembelajaran berlangsung pertama – tama bang Imam memperkenalkan dirinya kepada pesarta didik dengan gestur yang tegak, tangan yang terbuka, dan senyum yang lebar saaat mentranformasi bahan ajar ke peserta didik dengan tujuan menambah kosa kata tentang jenis - jenis bidang profesi/pekerjaan dengan menggunakan bahasa Inggris. Bang Imam menunjukkan posisi berdiri yan tegak, suara yang keras, tersenyum lebar, dan menampakkan gigi. Hal ini sesuai dengan 10 top kualitas guru baik pada bagian kenyakinan diri.
Ketika mengajar bang Imam menjelaskan terlebih dahulu lalu bertanya ke peserta didik, namun ketika ditanya peserta tidak menjawab. Kemudian peserta mengkerutkan dahi, menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, serta menaikkan bahu ke atas. Ketika bang Imam mengetahui hal tersebut bang Imam menjelaskan kembali sampai peserta didik menganggukkan kepala. Ini termasuk 10 kualitas guru baik yaitu tentang kesabarandan pemahaman.
Di akhir pengajaran bang Imam mengajarkan anak – anak tentang pentingnya bahasa Inggris di dunia Internasional dengan duduk bersilh di depan peserta didik. Hal ini dapat disimpulkan bang Imam memiliki ciri – ciri 10 top guru yang baik dengan memiliki seni dalam mengajar peserta didiknya dengan cara mengajar yang fleksibel.

Nanda kepada Sakti
           Sakti menunjukkan gastur tubuh dengan tangan terbuka yang sekali – kali menuju ke peta yang tertempel di dinding. Sakti berposisi berdiri ketika menjelaskan. Sakti tidak terlalu tegak, kaki yang terbuka, dengan kaki yang berpindah dari satu sisi ke sisi lain. Sakti menunjukkan senyum yang lebar dangan gigi yang tampak. Jika dikaitkan dengan 10 top guru yang baik maka gastur tubuh yang ditunjukkan oleh sakti termasuk kedalam poin kenyakinan diri. Dalam memberi materi sakti menjelaskan dengan berlahan sampai sakti melihat pesarta didik menganggukkan kepala petanda mengerti. Kemudian setelah sakti menerima respon dari peserta  yang mengganggukkan kepala. Sakti mulai bertanya dan peserta mengengkat tangan ke atas lalu menjawab.
Evaluasi atas uraian hasil observasi ditinjau berdasarkan paedagogi dan tik,fenomena kontemporer
Pertanyaan esensial :
  •  Kelompok memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan adik-adik
  • Menggunakan berbagai model mengajar untuk meningkatkan semangat adik-adik agar bisa fokus saat belajar dan senang menjalani proses mengajar dan belajar  yang sedang dilakukan
  • Kelompok memiliki strategi dalam mengajar untuk menarik perhatian adik- adik agar proses mengajar dan belajar terkendali sesuai dengan harapan yang ingin dicapai oleh kelompok
Paedagogi efektif
Setelah proses mengajar dan belajar selesai, kami meluangkan sedikit waktu untuk lebih dekat dengan adik-adik. Seperti bercerita mengenai pelajaran apa yang telah mereka pelajari di lily’s course, cita-cita mereka ingin menjadi saat mereka dewasa. Di akhir kami memberi semangat kepada adik-adik untuk sunguh-sunguh ketika belajar dan teruslah mengembangkan rasa ingin tahu yang positif dari sejak dini, tidak lupa pula untuk meyakinkan kepada adik-adik dengan belajar mereka pasti dapat meraih cita-citanya di masa yang akan datang.
Pemikiran reflektif
      Setelah menjelaskan suatu pemahaman kepada mereka setelah itu meminta mereka untuk mengembangkan kemampuan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Kenikmatan belajar
      Mengoptimalkan proses mengajar dan belajar secara terstruktur dan jelas untuk mencapai nikmatnya proses belajarn tersebut. Seperti menyesuaikan diri dengan anak 4SD dari cara mentranformasikan ilmu pada mereka dengan perlahan dan sabar, berbicara dengan lembut dan ramah agar adik-adik merasa nyaman, senang dan tidak jenuh. Fenomena kontemporer terjadi dalam proses mengajar dan belajar ini. Dimana pengajar dan adik-adik memiliki ruang dan kesempatan untuk bereksplorasi
3)      Pandangan saya pada pembelajaran perkuliahan Paedagogi di F. Psikologi USU genap TA 2012/2013 berdasarkan tinjauan Paedagogi Teoritis dan Prinsip-Prinsip Paedagogis
Menurut saya, pembelajaran di kelas Paedagogi ini sangat menyenangkan karena Dosen Pengampu Paedagogi adalah sosok guru yang memiliki potensi besar menjadi sosok guru yang baik dan menyenangkan siswa. Dosen tersebut tidak hanya mengajarkan ilmu paedagogi berdasarkan teori dalam buku teks atau memiliki pengetahuan saja mengenai seni dan ilmu mengajar melainkan mereka juga mampu mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka miliki di dalam kelas. Mereka menyadari bahwa perkembangan zaman yang semakin canggih telah melahirkan perubahan besar dalam pola pembelajaran. Seperti yang Bu Dina pernah katakan didalam kelas “hal itu haruslah kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari agar memudahkan kita untuk mendapatkan informasi up to date serta melakukan berbagai hal lain dengan proses yang cepat”. Memandang TIK memiliki pengaruh besar pada dunia di mana orang-orang muda hidup, Bukan sesuatu yang asing lagi untuk kelas Paedagogi melakukan kuliah online, update blog after class, mengirim tugas via email ke dosen dan melaksanakan UTS dengan memanfaatkan kemajuan teknolologi tersebut (online). Hal ini memiliki potensi cukup besar untuk mendukung pendekatan pengajaran, namun tidak melupakan dimensi Paedagogi.
   Proses belajar dalam mata kuliah Paedagogi seperti fokus pada satu buku yang menjadi panduan yakni Paedagogi, Andragogi dan Heutagogi oleh bapak Sudarwan Danim, melakukan kuliah online, update blog after class, serta selalu dituntut mandiri dalam belajar, membaca terlebih dahulu materi sebelum dibahas dalam kelasdan pemberian tugas secara individual dan kelompok.
Strategi yang digunakan dalam kelas Paedagogi ini sangatlah fleksibel namun tetap terstruktur dari kesepakatan awal kontrak sampai berjalan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, melakukan kegiatan tatap muka di dalam kelas, dan berpusat pada siswa.
           

Tugas Wawancara Individual


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
   Secara sederhana, guru berarti orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan pada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak hanya di lembaga formal tetapi bisa juga di mesjid,di rumah,dan di mushola atau tempat lainnya. Guru menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Salah satu factor yang menyebabkan hal itu adalah factor kewibawaan. Masyarakat menganggap bahwa guru adalah sosok yang pantas di guguh dan ditiru, bahkan ada sebuah pribahasa menyatakan bahwa guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Hal ini menunjukkan bahwa guru adalah sosok teladan, sosok yang mengemban tugas mulia.
  Tugas dan tanggung jawab seorang guru tidaklah sekedar mengajarkan ilmu pengetahuan melainkan lebih kompleks dari itu. Seorang guru tidak hanya mengemban amanah sebagai pengajar, tetapi sekaligus sebagai seorang pendidik. Dengan demikian menjadi seorang guru tidaklah mudah, menjadi guru tidak hanya berbekal pengetahuan saja, melainkan harus ditunjang dengan kompetensi lain yakni seperti, seni dalam mengajar sekaligus pengetahuan menjadi sosok seorang guru yang baik agar mendukung tugas dan tanggung jawab nya itu.
    Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut seorang guru untuk mengembangkan profesionalitasnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai suatu profesi maka guru mengemban amanah untuk dapat mengajarkan dan membimbing, melatih, mendidik peserta didik, serta mendorong tumbuh kembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang utuh secara fisik dan rohani.
   Tugas kemanusian adalah salah satu segi dari tugas guru yang tak terlepas dari kehidupan di masyarakat dan interaksi sosial. Dengan demikian tugas dan peranan guru tidak hanya dibatasi oleh dinding atau tembok kelas, tetapi merupakan penghubung antara sekolah dan masyarakat. Dalam kehidupannya di masyarakat, seorang guru hendaknya menjadi model sebagai sosok individu yang utuh, memiliki citra positif, teladan, dan bahkan menjadi figure dari sebuah kualitas pendidikan itu sendiri.
     Berdasarkan hal tersebut, maka menjadi seorang guru harus dilandasi dari panggilan jiwa sehingga dapat menunaikan tugas dengan baik dan ikhlas. Guru juga harus mendapatkan haknya secara proporsional dengan gaji yang layak dan patut diperjuangkan melebihi profesi lainnya, sehingga keinginan peningkatan kualitas guru dan kompetensi belajar dan kualitas belajar peserta didik bukan hanya sebuah slogan di atas kertas melainkan lebih dari itu.

BAB II

Biografi Guru
Nama                                      : TR
Umur                                      : 53 tahun
Mengajar mata pelajaran        : Geografi
Tempat wawancara                 : SMA Negri 1 percut sei-tuan
Tanggal wawancara                : 06 Maret 2013
Durasi wawancara                  : 16 menit
Pertanyaan :
1)    Bagaimana pandangan bapak tentang pendidikan khususnya yang ada di Indonesia saat ini ?
2)    Jika bapak diberi suatu jabatan tertentu,gagasan pendidikan apa yang akan bapak terapkan?
3)    Apakah bapak setuju dengan adanya sekolah gratis?
4)    Motivasi apa yang mendasari bapak memilih gagasan pendidikan tersebut ?
5)    Sudah berapa lama pengalaman bapak menjadi seorang guru ?
6)   Apa bapak sudah pernah mengikuti program sertifikasi guru di sekolah pak? jika sudah,  kapan program itu bapak ikuti?
7)    Apa tujuan awal bapak,sehingga sekarang bapak menjadi seorang guru ?
8)    Bapak mengajar mata pelajaran apa saja di sekolah ini pak?
9)    Bagaimana cara bapak memotivasi peserta didik bapak ?
10)  Bagaimana sudut pandang bapak melihat peserta didik bapak?
11)  Apakah bapak termasuk guru yang dekat dengan peserta didik?
12)  Apakah bapak bersedia meluangkan waktu dalam jam istirahat jika ada murid yang bertanya soal pelajaran yang belum ia mengerti dalam kelas?
13)  Apa visi dan misi bapak dalam mengajar ?
14)  Strategi apa yang bapak gunakan dalam mengajar ?
15)  Apakah bapak pribadi yang bisa mengingat semua nama-nama peserta didik di dalam kelas?
16)  Metode belajar apa yang biasanya bapak gunakan dalam mengelola kelas?


 Hasil Wawancara :
1) Menurut pandangan saya pendidikan yang ada di Indonesia saat ini bagus, ramah dan cukup baik. Namun kekurangannya ada pada fasilitas,anak didik dan kualitas pendidikannya. Maka dari itu guru-guru dituntut untuk sudah melakukan program sertifikasi agar dapat meningkatkan kualitas pendidik dan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan
2) Gagasan pendidikan yang dapat dijangkau oleh masyarakat banyak, baik itu masyarakat dari ekonomi tingkat atas maupun masyarakat menengah kebawah, agar sekolah tersebut bisa mengcover orang-orang tidak mampu sampai yang mampu
3)  Setuju, seharusnya memang sekolah itu gratis, karena ada di dalam UUD 45 yang bunyinya “ fakir miskin dan anak terlantar dibiayai oleh Negara, berarti pendidikan termasuk didalamnya”
4)  Pertama, motivasinya karena tercantum dalam UUD 45, kedua karena di kehidupan masyarakat setiap orang tidak memiliki level yang sama, ada yang menengah kebawah, ada yang menengah keatas. Sehingga alangkah baiknya orang yang berpendapatan tinggi itu memperhatikan pendidikan orang-orang yang memiliki pendapatan rendah. Sehingga orang-orang yang berpendapatan rendah dapat juga merasakan bagaimana mendapat pendidikan yang layak meskipun dari cara yang berbeda (sekolah gratis)
5)   Kurang lebih 25 tahun
6)   Sudah. Lebih kurang sudah hampir 5 tahun ini
7)   Berawal dari adanya cita-cita kemudian saya memiliki pemikiran “ mendidik itu lebih enak, lebih dekat dengan masyarakat karena yang dihadapi adalah manusia yang memiliki berbagai macam kepribadiannya” terutama dalam menerima pelajaran itu sendiri, kemudian dalam bekerja fikiran tidak terlalu terbebani, kita juga dapat bertukar fikiran dengan anak didik
8)  Saya mengajar mata pelajaran Geografi dan hanya di jenjang SMA
9)  Motivasi pertama adalah membuat gambaran bahwasannya dihidup ini tidak pernah berjalan statis namun dinamis, selalu terjadi perubahan – perubahan, perubahan – perubahan itu bisa dicapai dengan kita belajar. Yang kedua, janganlah menganggap diri kita itu pintar, tapi anggaplah setiap hari diri kita bodoh dan tidak tahu sehingga anak didik saya termotivasi untuk lebih giat dalam belajar.
10) Saya tidak bisa menjawab dengan pasti karna ini seharusnya menjadi pertanyaan saya untuk siswa saya, dan mungkin mereka yang lebih tahu.
11) Banyak anak didik yang saya anggap tidak tahu lalu saya beritahu dengan cara mengajari mereka, namun apabila mereka tidak mengerti atau sulit mengerti itu suatu hal yang wajar karena mungkin beban pikiran atau beban masalah yang dibawa dari rumah itu sehingga ketika di dalam kelas tidak dapat fokus.
12) Ya, saya akan menjawab pertanyaannya,karena saya menghargai murid yang rasa ingin tahu nya tinggi mengenai pelajaran yang belum ia pahami.
13) Visinya setiap orang belajar pasti akan pintar. Misinya mengajak banyak orang untuk belajar karena kalau tidak belajar agar tergilas zaman, karena apa ? dia dalam keadaan kebodohan
14)  Strategi pertama saya tidak pernah berbicara sebelum kelas itu diam. Saya tidak pernah memukul meja atau papan tulis untuk mendiamkan siswa, saya cukup diam karena dengan diam siswa akan mengerti. Disaat siswa diam saya mulai berbicara untuk menyampaikan materi.
15)  Tidak bisa, karena kelas yang ada di sekolah cukup banyak dan peserta didik yang di dalam kelas pun tidak sedikit jumlahnya 35 orang perkelas. Hamper semua wajah siswa saya kenal / tanda tapi kalau nama katakanlah 80% saya kuasai dan 20 % tidak saya kuasai.
16)  Metode yang saya gunakan dalam mengelola kelas dengan melihat situasi. Jika kelas sedikit sulit untuk dikendalikan saya menggunakan metode ceramah,menjelaskan, bertanya – Tanya jawab. Kemudian biasa saya menggunakan metode penugasan seperti membuat power point secara berkelompok selanjutnya menampilkan persentasi masing – masing di depan kelas, membahas dan menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan pelajaran geografi. Mungkin dengan ini siswa dapat mudah mengerti, kreatif dan paham karena mereka terlibat langsung dalam tugas yang saya berikan, siswa juga dapat mengetahui kekurangan masing – masing dan kelebihan / keunggulan peserta didik lain sehingga mereka bisa berusaha memperbaiki kesalahan mereka untuk menjadi lebih baik, dan yang terpentingnya lagi anak-anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat dalam kelas pada kehidupan nyata.

BAB III
 PEMBAHASAN
     Menurut hasil wawancara diatas, subjek adalah sosok guru yang dapat mengerti bagaimana kondisi setiap siswa dan bisa menerima perbedaan karakter pada setiap siswa dikelas, jika dikaitkan dengan teori subjek dikategorikan sebagai sosok guru yang baik. Karena, setiap guru harus menghargai setiap perbedaan individu dan percaya semua siswa dapat belajar meskipun dengan tingkatan yang berbeda, mereka mempelajari dengan gaya siswa dan dengan cara yang berbeda. Namun subjek memiliki kekurangan ia tidak bisa menguasai semua nama siswa yang ada dikelas, namun subjek dapat mengenali rata-rata wajah siswa-siswanya. Dalam memberikan motivasi pada siswa subjek termasuk mentor yang unggul. Ketika menginspirasi siswa subjek selalu memberi gambaran seperti “ dalam hidup akan terus terjadi perubahan yang hanya dapat kita capai dengan terus belajar”. Pernyataan-pernyataan mengenai motivasi belajar yang diberikan pada siswa cenderung dinamis karena dijaman era transisi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat terus berkembang dan mengalami perubahan maka dengan belajarlah kita dapat mengikuti perkembangan jaman
     Dalam Paedagogi mengajar merupakan seni dan ilmu dalam mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu, guru haruslah memiliki strategi belajar yang didasari paradigma yang berbeda mengenai cara siswa belajar. Dalam kelas subjek menggunakan berbagai macam metode/strategi belajar yang diterapkan pada peserta didik. yakni Pertama, menjelaskan dan ceramah . metode ini termasuk dalam strategi 2 di paradigma belajar yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah diproses dan mudah diingat oleh siswanya. Kedua subjek juga menggunakan metode presentasi yang ditugaskan secara kelompok , metode ini termasuk dalam strategi 4 di paradigma belajar yaitu berbagi informasi, bekerja secara kooveratif pada pembelajaran proyek serta mengeksplorasi sikap, pendapat, keyakinan melalui proses kelompok. Ketiga, subjek menggunakan metode belajar yang menuntut siswa untuk dapat menyelesaikan suatu masalah yang ada dikaitkan dengan teori Geografi, metode ini termasuk dalam strategi 3 di paradigma belajar yaitu pembelajaran, ketrampilan berfikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan dan penemuan. 3 strategi itu diterapkan dengan harapan dapat membuat kenikmatan belajar sekaligus menuju menjadi guru yang efektif dalam melaksanakan tugasnya. Penggunaan metode belajar yang diterapkan oleh subjek tersebut terkait halnya dengan definisi Paedagogi Modern.
a)      Pengajaran : Teknik dalam mentransformasikan konten pengetahuan merangsang mengawasi, dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Kerangka pengajaran adalah penilaian formatif dan sumatif , juga memberi peluang pada siswa untuk “membantu” meningkatkan kualitas dan pemahaman.
b)      Belajar yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan (seperti presentasi, berfikir kritis, memecahkan masalah, kerja bersama tim/kelompok)
     Pandangan subjek mengenai pendidikan yang ada di Indonesia ramah dan cukup baik, namun masih memiliki kekurangan yang salah satu adalah pendidikannya. Guru-guru dituntut harus sudah melakukan program sertifikasi agar meningkatnya kualitas pendidik serta kualitas pendidikannya. Seperti pembahasan dalam “profil guru yang diinginkan” mengutarakan calon guru haruslah memiliki pendidikan guru yang mengacu pada kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk membekali calon guru dengan pengetahuan, sikap, prilaku, ketrampilan. Dan seorang guru wajib mengikuti proses pengolahan untuk dapat memiliki sertifikat seperti yang dijelaskan pada poin dua yakni pendidikan profesi yang dilaksanakan agar lembaga pendidikan keprofesian pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintahan dan teraktivikasi pendidikan profesi merupakan adalah wahana bagi guru untuk memperoleh sertifikat  pendidik. Lembaga pendidikan profesi berupa layanan khusus bagi calon guru untuk mendapatkan sertifikat pendidik atau sertifikat guru (teacher certificate) sebelum memasuki ruang kelas sebagai guru yang sesungguhnya. Kualifikasi akademik dan sertifikat guru untuk meningkatkan pendidikan menjadi lebih baik. Hal ini termasuk dalam persyaratan statis atau persyaratan formal di teori paedagogi transformatif
     Teori mengatakan semua guru harus baik di mata siswanya. Kalau ada yang menyatakan bahwa “ salah satu tujuan terbesar saya adalah menjadi seorang guru” orang itu sangat potensial akan menjadi guru yang baik. Orang seperti ini biasanya memiliki misi untuk memperoleh pengalaman hidup melalui mengajar orang lain. Orang semacam ini akan menghindari prilaku sebagai guru yang membosankan. Subjek dikategorikan guru yang baik karena subjek menggunakan dari berbagai model saat proses pembelajaran dan menikmati pekerjaannya dengan tidak menjadikan pekerjaanya menjadi suatu beban hidup karena subjek berfikir mengajari seseorang itu adalah hal yang enak, selain itu subjek juga mempunyai misi untuk mengajak banyak orang untuk belajar.
     Subjek termasuk memiliki beberapa ciri karakteristik dari Top 10 Kualitas Guru yang baik , yaitu; Confidence atau keyakinan diri sendiri saat merasakan kemunduran dalam proses mengajar siswa. Contohnya jika ada siswa yang sulit mengerti itu suatu hal yang wajar karena mungkin beban pikiran atau beban masalah yang dibawa dari rumah itu sehingga ketika di dalam kelas tidak dapat fokus bukan karena siswanya yang bodoh. Patience atau kesabaran . guru yang baik adalah mereka yang bersedia terus menjelaskan, mengetahui, dan akhirnya menerima bahwa itu adalah hal yang masuk akal. Mereka bersedia melakukan hal yang diperlukan tidak peduli berapa lama waktu yang diperlukan. Mereka bersedia menunggu sampai siswa yang menggangu menjadi tenang dan tidak meninggalkan pelajaran sepenuhnya. Contohnya : saat kelas dalam keadaan ribut, subjek akan terus diam sampai siswanya diam dan sadar akan kehadirannya di depan. Dan mau meluangkan waktu pada jam istirahat untuk menjelaskan kepada siswa yang belum memahami materi yang dijelaskan di kelas. True compassion for their student atau memiliki rasa kasih sayang sejati pada siswanya. Contoh : subjek mengerti bagaimana kondisi setiap siswanya dan namun terus memotivasi siswa agar terus belajar agar tidak terjebak dalam kebodohan. Understanding atau pemahaman. Guru yang baik memiliki pemahaman yang benar prima tentang bagaimana mengajar. Mereka tidak memiliki teknik yang kaku dan bersikeras menggunakannya, sehingga hal itu membantu kelancaran dan kemudahan siswa belajar. Guru yang baik fleksibel dalam gaya mengajar dan dapat menyesuaikannya, jika perlu. Contohnya : subjek memiliki beberapa strategi/metode belajar yang digunakannya demi mempertahankan keaktivan proses belajar di kelas yang penerapannya berbeda antara kelas yang mudah dengan sulit dikontrol. The ability to look at life in a different way and to explain a topic in  different way atau kemampuan untuk  melihat kehidupan dengan cara yang berbeda dan menjelaskan topic dengan cara yang berbeda. Contoh : tidak semua murid dapat menyerap pelajaran sama satu dengan yang lainnya, sehingga guru yang baik tidak hanya menggunakan satu cara dan harus memberi perlakuan yang berbeda-beda. Subjek menggunakan strategi belajar yang berbeda saat masuk di kelas yang sulit di kontrol atau sebaliknya demi mempertahankan lingkungan kelas tetap efektif. Dedication to excellence atau dedikasi atau keunggulan. Dengan strategi belajar yang digunakannya, subjek selalu menginginkan capaian yang terbaik dari siswa-siswanya dan diri mereka sendiri, seperti siswa dapat melihat kelebihan / keunggulan peserta didik lain sehingga mereka bisa berusaha memperbaiki kesalahan mereka untuk menjadi lebih baik dan mereka mampu mengaplikasikan pengetahuan yang ada dalam hidup nyata. Unwearing support atau teguh dalam memberikan dukungan. contoh: subjek mendorong siswa tanpa terkecuali untuk berprestasi dan memberikan keyakinan besar kepada siswanya kalau dalam hidup akan terus mengalami perubahan jaman yang bisa dicapai dengan terus dan terus belajar. Willingness to help student achieve atau kesedian untuk membantu siswa mencapai prestasi. Guru-guru terbaik adalah mereka yang tidak secara otomatis “berhenti mengajar” ketika bel berbunyi. Mereka tahu bahwa beberapa hal memerlukan perhatian atau bantuan ekstra Contoh : Subjek bersedia meluangkan waktu di jam istirahat jika ada siswa yang bertanya mengenai pelajaran yang belum siswanya mengerti dalam kelas. Hal ini berkaitan dengan pernyataan subjek senang untuk mengajar (guru) sehingga subjek bersedia melebihkan waktunya pada siswanya yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pride in student’s accomplishments atau bangga atas prestasi siswa. Contoh : subjek bangga dengan siswa yang memiliki prestasi baik dan mampu mengapliksikannya di kehidupan sehari-harinya dan subjek optimis dan positif agar siswa dapat mudah mengerti, kreatif dan paham karena mereka terlibat langsung dalam tugas yang subjek berikan. Passion for life atau berairah untuk hidup contoh : subjek tidak memandang perannya sebagai seorang guru adalah beban dalam hidupnya melainkan suatu hal yang menyenangkan, subjek selalu memberikan gambaran mengenai “pentingnya kita belajar” pada peserta didiknya.

BAB IV
KESIMPULAN

  • Subjek adalah guru Geografi di SMA 1 percut yang sudah mengajar kurang lebih 25 tahun dan pernah mengikuti program sertifikasi 5 tahun terakhir  
  • Meski memiliki kekurangan dalam beberapa hal tetapi subjek adalah sosok guru yang baik dengan kemampuannya yang ia miliki
  • Subjek dikategorikan sosok guru yang baik karena subjek menggunakan beberapa strategi dalam paradigma belajar seperti presentasi, bekerja sama secara kelompok, keterampilan dalam berfikir, memecahkan masalah dan menggunakan cara belajar yang mudah dimengerti dan diingat oleh siswanya. Subjek juga menikmati pekerjaannya dengan tidak menjadikan pekerjaanya menjadi suatu beban hidup karena subjek berfikir mengajari seseorang itu adalah hal yang enak, selain itu subjek juga mempunyai misi untuk mengajak banyak orang untuk belajar.
  •  Metode belajar yang diterapkan oleh subjek terkait dalam definisi Paedagogi Modern yakni; Pengajaran : Teknik dalam mentransformasikan konten pengetahuan merangsang mengawasi, dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Kerangka pengajaran adalah penilaian formatif dan sumatif , juga memberi peluang pada siswa untuk “membantu” meningkatkan kualitas dan pemahaman. Belajar yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan (seperti presentasi, berfikir kritis, memecahkan masalah, kerja bersama tim/kelompok) 
  • Subjek adalah mentor yang unggul dalam memberikan inspirasi dan motivasi pada siswanya 
  • Pernyataan dan pemikiran subjek mengenai motivasi belajar yang  diberikan pada siswa cenderung dinamis dan kontemporer karena pemikirannya mengenai perubahan jaman dan kemajuan teknologi yang terus berkembang memiliki potensi besar pada dunia dimana orang-orang muda hidup
  • Visi dan Misi yang mendasarinya menunjukkan bahwa subjek memiliki potensi yang besar menjadi seorang guru yang baik 
  • Berdasarkan  hasil yang diperoleh dan kaitanya dalam teori paedagogi , subjek tampaknya sosok guru yang disenangi oleh siswa disekolahnya. Selain ia adalah guru yang mengerti setiap kondisi siswa, ia juga bersedia meluangkan waktu istirahatnya demi menghargai keingin tahuan siswa dan memandang kegagalan bukan karena siswa, hal ini dapat memicu keinginan dalam diri para siswa untuk lebih menggali potensi secara maksimal.

BAB V
TESTIMONI DAN SARAN

Testimoni
  • Tugas ini secara otomatis membuat saya lebih  paham mengenai Paedagogi lebih dalam, karena untuk menyelesaikannya saya harus menguasai terlebih dahulu bab demi bab untuk mengkaitkan teori sesuai dengan hasil wawancara yang sudah diperoleh 
  • Tugas ini bersifat individual dengan itu saya merasa menjadi lebih mandiri saat mengerjakannya 
  • Ketika melakukan wawancara dengan guru (subjek) saya menjadi mengerti bagaimana perasaan seorang guru saat menginginkan peserta didiknya menerima apa yang ia sampaikan di kelas sehingga mereka dapat memanfaatkan ilmu nya dimanapun dan kapanpun. 
  • Saya  terharu dengan semangat seorang guru yang selalu memotivasi peserta didiknya ketika perserta didiknya mengalami kesulitan dalam proses belajar. 
  • Sedih rasanya jika terlintas mengingat terkadang dulu di SMA  di dalam kelas pernah tidak mendengarkan guru. Disitulah guru merasa seperti tidak dihargai posisinya di depan kelas 
  • TIK memang sangat erat kaitannya pada paedagogi contoh e-learning, yaitu belajar yang di dukung atau difasilitasi oleh TIK, memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan dimensi paedagogi seperti pembuatan blog yang di posting after class setiap minggu dan kuliah online 
  • Tugas ini juga menciptakan pemikiran reflektif yaitu saya merasa lebih efektif ketika belajar dengan mengembangkan kemampuan serta mengaitkannya dengan ilmu yang sudah saya ketahui dan mengadaptasikannya seiring saya juga menerjemahkan pikiran ke dalam tindakan
  • Semakin bersemangat untuk terus belajar dan belajar agar menjadi orang yang berguna di masa mendatang. Keinginan ini menjadi sangat kuat karena proses tugas ini memberikan saya pengetahuan lebih bagaimana pentingnya belajar serta manfaat .


Saran
    Mengingat pentingnya belajar untuk setiap generasi. Maka sudah seharusnya kita benar-benar memberikan perhatian lebih untuk para pendidik dan pendidikan khususnya yang ada di Indonesia . Pertama, seorang pendidik haruslah memiliki sertifikat yang gunanya untuk menjamin ia sudah mengikuti langkah dan proses untuk menjadi guru yang baik pentingnya untuk ia mengetahui bagaimana cara mengajar anak didik yang memiliki karakteristik/kepribadian yang berbeda-beda. Kedua, pendidik memang harus memiliki jarak dengan peserta didiknya namun seorang pendidik yang baik tahu bagaimana cara mendekatkan diri dengan tidak menghapus jarak tersebut. Hal ini guna untuk memudahkan pendidik dalam mentransformasikan bahan ajarnya selain itu juga dapat mengenal masing-masing karakteristik dan kepribadian masing-masing peserta didiknya sehingga tau perlakuan apa dan bagaimana yang harus ia terapkan saat mengajar.
     Dan sebaiknya guru tidak hanya mengenal wajah siswanya saja namun juga mengingat namanya saat memanggil atau untuk keperluan lain guna siswa merasa senang dan diperhatikan oleh guru
Pemerintah juga harus membuka peluang untuk orang-orang yang kurang mampu untuk tetap mendapatkan pendidikan yang bagus dan layak seperti anak yang mampu lainnya dengan menciptakan sekolah gratis di plosok-plosok. Karena sebenarnya banyak anak-anak yang ingin bersekolah namun orang tuanya tidak mampu dan memiliki biaya untuk menyekolahkan anak mereka.
     Ilmu yang ada dalam paedagogi seharusnya diketahui oleh semua para pendidik dan diharapkan pendidik dapat mengaplikasikan ilmu tersebut saat mengajar agar dapat menjadi guru idola para murid gunanya tidak hanya disenangi dan dekat dengan murid namun murid pun akan serius belajar dan mudah menangkap apa yang disampaikan karena yang mengajar saja orang yang ia senangi, menciptakan lingkungan kelas yang efektif dan bisa menggunakan seni dalam mengajar dll
    Pemerintah atau kepala sekolah disetiap sekolah diharapkan melengkapi fasilitas lengkap yang dibutuhkan pendidik ataupun peserta didik agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif, seperti memperbaiki peralatan di laboratorium komputer, fisika, kimia, menggunakan whiteboard dll, hal ini juga termasuk dalam memenuhi kriteria proses pembelajaran yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Sudarwan denim, (2010) Paedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, Bandung: Alfabeta