Minggu, 25 Mei 2014

KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KARYAWISATA



Kunjungan lapangan dan karyawisata adalah media yang penting dalam pendidikan orang dewasa. Keduanya adalah kunjungan yang terencana ke suatu tempat di luar kelas atau ke tempat pertemuan organisasi/perkumpulan.
Suatu kunjungan lapangan biasanya berkenaan dengan kegiatan membawa kelompok ke tempat khusus untuk tujuan khusus. Tujuan tersebut mungkin untuk mengamati situasi, mengamati kegiatan atau praktik, atau membawa kelompok menemui seseorang atau objek yang tidak dapat dibawa ke kelas atau ke tempat pertemuan. Kunjungan lapangan biasanya berjangka waktu pendek, mungkin kurang dari satu jam atau tidak lebih dari dua atau tiga jam.
Karyawisata biasanya berhubungan dengan kegiatan mengunjungi beberapa tempat yang menarik dan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada kunjungan lapangan. Tujuan karyawisata hampir sama dengan tujuan yang dibuat untuk kunjungan lapangan.

Keuntungan dan Kelemahan Kunjungan Lapangan dan Karyawisata

·         Kunjungan lapangan dan karyawisata memberi kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman dan informasi baru
·         Benda-benda dapat diamati dalam bentuk aslinya
·         Tiga dimensi, warna alami, dan gerakan-gerakan dapat diamati
·         Minat dan ketelitian pengamatan anggota dapat ditumbuhkan
·         Kesempatan dapat diberikan kepada peserta untuk belajar sambil bekerja
·         Prosedur dapat diamati dan dialami, yang nantinya dapat diterapkan oleh peserta
·        Kunjungan dan karyawisata memberi kesempatan kepada peserta untuk menggabungkan sekolah atau kegiatan organisasi dengan kehidupan masyarakat
·      Elemen-elemen konkret dan realistis yang tidak didapatkan di kelas atau di tempat pertemuan biasa, mungkin apat diperoleh
·     Kunjungan dan karyawisata memberikan pengertian nyata tentang sifat masalah-masalah orang dewasa
·    Kunjungan dan karyawisata memungkinkan terjadinya transfer pengertian ide-ide yang sulit dari pimpinan kepada peserta
·         Apabila dilaksanakan dengan baik, kunjungan dan karyawisata merupakan kegiatan kerja sama yang cenderung mengembangkan kesatuan tujuan di antara peserta
·         Kunjungan dan karyawisata dapat berperan dengan baik untuk mendorong partisipasi anggota dalam diskusi dan tindak lanjut setelah kunjungan dan karyawisata.
Kunjungan dan karyawisata memiliki kelemahan, antara lain (Floes, Bueno, & Lapastora, 1983).
·         Tidak cocok untuk beberapa bidang permasalahan
·         Mahal (waktu,uang, & tenaga), jika kunjungannya jauh
·         Memerlukan banyak persiapan
·         Melibatkan orang lain

Untuk melakukan kunjungan lapangan dan karyawisata, yang harus kita rencanakan terlebih dahulu adalah:
·         Tujuan/Maksud
·         Keikutsertaan dalam Perencanaan
·         Pemilihan tempat tujuan
·         Pengaturan dengan melibatkan pihak organisasi yang akan dikunjungi
·         Pengaturan waktu
·         Transportasi
·         Bahan dan perlengkapan
·         Pembentukan kepanitiaan

Melaksanakan Kunjungan Lapangan Atau Karyawisata

     Kunjungan lapangan atau karyawisata akan lebih mudah dilaksanakan jika perencanaan telah disusun secara cermat, kemudian dilaksankan dengan baik.seringkali sulit untuk menjaga agar kelompok selalu bersama-sama dan menjaga perhatian mereka ketika berada di lapangan atau di lokasi. Dalam pelaksanaan kunjungan lapangan dan kaaryawisata ini, Flores, Bueno & Lapastora (1983) menyarankan untuk mengundang pimpinan local dan pejabat pemerintah. Saran-saran dari Morgan, et al (1976) berikut ini mungkin dapat membantu.
1.      Pengenalan
2.      Menjaga minat kelompok
3.      Mempertahankan partisipasi
4.      Pengaturan untuk kenyamanan fisik peserta
5.      Mengakhiri kunjungan lapangan dan karyawisata
6.      Tindak lanjut dan evaluasi


Kamis, 22 Mei 2014

MENGELOLA KELAS


Mengapa kelas perlu dikelola secara efektif ? Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles,2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003) 


Tujuan dan Strategi Manajemen
Manajemen kelas yang efektif punya dua tujuan : membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak dioreintasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalamii problem akademik dan emosional


Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Ketika memikirkan tentang manajemen kelas yang efektif, guru yang tidak berpengalaman terkadang mengabaikan lingkungan fisik. seperti yang akan anda lihat, desain lingkungan fisik kelas adalah lebih dari sekedar penataan barang di kelas

Prinsip Penataan Kelas 
berikut ini 4 prinsip dasar yang dapat anda pakai untuk menata kelas anda (Evertson, Emmer, & Worsham, 2003)
  1. kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang
  2. pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid
  3. materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
  4. pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas
Gaya Penataan
Dalam memikirkan bagaimana cara anda mengroganisasikan ruang fisik kelas, anda harus bertanya kepada diri sendiri tipe aktivitas pengajaran apa yang akan diterima murid (seluruh kelas, kelompok kecil, tugas individual, dan lain-lain)  . pertimbangkan penataan fisik yang paling mendukung aktivitas itu (Crane, 2001; Fickes, 2001). Penataan kelas standar, menunjukkan sejumlah  gaya penataan kelas: auditorium, tatap-muka, off-set, seminar dan klaster (Renne, 1997)

Tiga C dalam Manajemen Kelas dan Sekolah. David dan Roger Johnson (1999) menciptakan program manajemen kelas untuk mengatasi problem yang menyebabkan gangguan dan melemahkan proses pembelajaran. Program mereka menekankan arti penting dari pemberian bimbingan pada murid untuk mempelajari cara mengatur prilaku mereka sendiri. Program itu adalah Program tiga C :
  1. Cooperative community
  2. Constructive conflict resolution
  3. Civic values


METODE DEMONSTRASI



Hari ini di kelas pendidikan orang dewasa, kami melihat pertunjukan dari teman kelompok yang menggunakan metode demonstrasi, dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana cara membuat martabak mini, kenapa kelompok memilih membuat martabak mini, karena kelompok merasa membuat martabak mini itu simple dan praktis dan cocok jika dijadikan thema demonstrasi di dalam kelas dengan segala keterbatasannya.
            Menurut saya kelompok sangat baik dalam menjelaskan mengapa mereka memilih thema “martabak mini” trsbt . pertama moderator menjelaskan terlebih dahulu sejarah dari martabak mini sampai pada cara membuat disertai dokumentasi ketika kelompok mencoba membuat martabak mini disalah satu rumah anggota kelompok trsbt. Kelompok juga  dapat membuktikan keuntungan metode demonstrasi sesuai dengan paparan yang ada  dibuku Pendidikan Orang Dewasa (Dr. Ir. H. Suprianto) yakni :
·         Kelompok dapat menarik dan menagan perhatian audience
·         Kelompok menghadirkan subjek dengan cara yang mudah dipahami (peralatan&persiapan untuk membuat martabak mini)
·         Kelompok meyakinkan hal-hal yang meragukan apakah dapat atau tidak dapat dikerjakan (ketika saya mengomentari mengapa kelompok tidak menggunakan sarung tangan ketika hendak memperaktekkan cara membuat martabak mini agar lebih terkesan higienis, kelompok memberikan alasan apapun yang bisa menguatkan kelompoknya agar terlihat meyakinkan untuk tetap bisa higienis, dengan caranya mereka)
·         Metode demonstrasi adalah objektif dan nyata (dapat kita lihat langsung, tidak hanya monoton mengenai teori semata)
·         Metode demonstrasi menjunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh (memiliki ilmu membuat martabak mini lalu kelompok mempraktekkan membuat martabak mini trsbt di depan kelas)
·         Demonstrasi mempercepat penyerapan langsung dari sumber-sumbernya.
·         Demonstrasi membantu mengembangkan kepemimpinan lokal
·         Metode demonstrasi memberikan bukti bagi praktik yang dianjurkan
Metode demonstrasi memang memiliki banyak kelebihan, namun demonstrasi juga memiliki beberapa keterbatasan antara lain sebagai berikut : Demonstrasi yang baik tidak mudah dilaksanakan. Keterampilan yang memadai diperlukan untuk melaksanakan demonstrasi yang baik, metode demonstrasi terbatas hanya untuk jenis pengajaran tertentu, demonstrasi hasil memerlukan waktu yang banyak dan agak mahal, demonstrasi memerlukan banyak persiapan awal, demonstrasi menimbulkan iri, demonstrasi dapat terpengaruh oleh cuaca, demonstrasi dapatv mengurangi kepercayaan jika tidak berhasil.
      Tapi bagi saya, kelas hari ini adalah kelas Pendidikan Orang Dewasa yang sangat menyenangkan, selain mendapat ilmu mengenai Metode Demonstrasi, kita juga dapat pengetahuan mengenai bagaimana cara membuat martabak mini lhooooo… diakhir kelas kita juga menyicipi hasil buatan martabak mini dari kelompok!!menyenangkan bukan?hihi..semoga pertemuan selanjutnya dengan metode – metode pengajaran lain juga menyenangkan dan bisa bermanfaat untuk kita yaa.. see you J

Jumat, 16 Mei 2014

PELAJAR YANG TIDAK BIASA



Pelajar yang “tidak biasa” (exceptional) adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat.
Keterbatasan (disability) merupakan ketidakmampuan personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang, sedangkan handicap merupakan kondisi yang dinisbahkan pada orang yang menderita ketidakmampuan
Kita akan mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan sebagai berikut : gangguan organ  indra (sensory), gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar (learning disorder), attention deficit hyperactivity disorder, dan gangguan emosional dan perilaku.
Epilepsy merupakan gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.
Retardasi mental merupakan kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari0-hari.
Down syndrome adalah bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetic sebagai akibat adanya kromosom ekstra (kromosom ke-47)
Fragile X syndrome adalah bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetic sebagai akibat dari kromosom X yang tidak normal.
Fetal alcohol syndrome adalah serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang menimpa anak dari ibu yang suka minum-minuman beralkohol selama masa kehamilan.
Gangguan bicara dan bahasa adalah sejumlah masalah problem bicara (Seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan) dan problem bahasa (kesulitan untuk menerima informasi dan bahasa ekspresif)
Gangguan artikulasi adalah problem dalam melafalkan suara secara benar
Gangguan suara adalah gangguan dalam menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tinggi, atau terlalu rendah nadanya.
Gangguan kefasihan adalah gangguan yang biasanya disebut “gagap”
Gangguan bahasa adalah kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak
Bahasa reseptif adalah resepsi dan pemahaman bahasa
Dyslexia adalah kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan mengeja
Learning disability adalah ketidakmampuan dimana anak punya intelegensi normal atau di atas rata-rata, kesulitan setidaknya dalam satu atau lebih mata pelajaran dan, tidak punya problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang menyebabkan kesulitan.
Gangguan prilaku dan emosional merupakan problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional
Least restrictive environment (LRE) adalah sebuah setting yang semirip mungkin dengan setting tempat mendidik anak yang tidak menderita ketidakmampuan
Inklusi adalah mendidik anak dengan pendidikan special dikelas regular.
Anak berbakat adalah anak dengan kecerdasan di atas rata-rata (biasanya didefinisikan memiliki IQ 130 atau lebih) dan/atau punya bakat unggul di beberapa bidang seperti seni,music atau matematika.