Minggu, 08 Juni 2014

METODE PELATIHAN

HASIL MASING-MASING KELOMPOK KETIKA MEMBUAT RECYCLE SUMPIT MENJADI ALAS PIRING MAKAN :

 


Pelatihan adalah salah satu metode dalam pendidikan orang dewasa atau dalam suatu pertemuan yang biasa digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mengubah sikap peserta dengan cara yang spesifik. Pengetahuan tentang jenis pelatihan dan bagaimana merancang suatu pelatihan ini sangat penting, agar pelatihan yang dilaksanakan dengan efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Persiapan Pelatihan
            Mengamati situasi di perusahaan atau di rumah merupakan hal yang penting, yaitu untuk menentukan masalah yang perlu pemecahan. Identifikasi masalah biasanya merupakan langkah pertama menuju pemecahan masalah.
Manfaat Pelatihan
            Tidak ada bisnis atau industri yang mengizinkan semua pimpinan menyerahkan semua kegiatan pada keputusan kelompok. Demikian juga, tidak ada bisnis atau industri dapat berjalan dengan kediktatoran secara penuh dari atas ke bawah. Diharapkan bahwa pelatihan kepekaan akan membantu kelompok dalam mengenal bagaimana melakukan kompromi yang menyenangkan di antara kedua ekstrem trbt.
Hal – Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pelatihan.
            Pada setiap perencanaan selalu ada unsur-unsur :
1.      Siapa ?
2.      Apa    ?
3.      Di mana      ?
4.      Bagaimana ?
Kapan (Kertasapoetra, 1994, Ibrahim, 2003, Proyek Deliveri, 2000b). sejalan dengan itu, dalam perencanaan pelatihan pun terdapat unsur-unsur trsbt. Seperti dikemukakan oleh (Lunandi, 1982), unsure-unsur perencanaan pelatihan antara lain sbg berikut,
1.      Siapa yang akan dipilih ?
2.      Apa yang akan mereka pelajari ?
3.      Siapa yang akan menyampaikan pelajaran ?
4.      Dengan cara bagaimana mereka akan dilatih ?
5.      Bagaimana hasil pelatihan akan dievaluasi ?
Dalam pelatihan kepekaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni kelompok- T, persiapan, manfaat, dan peringatan bagi perencana pelatihan kepekaan. Sementara itu, hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan kepemimpinan adalah penentuan tujuan pelatihan yang tepat. Selanjutnya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan kerja adalah definisi, asumsi, dan rasional dasar, desain pelatihan, serta evaluasi.
Ada 5 pertanyaan yang perlu di jawab dalam perencanaan pelatihan :
1.      Siapa yang akan dilatih ?
2.      Apa yang akan mereka pelajari ?
3.      Siapa yang akan menyampaikan pelajaran ?
4.      Dengan cara bagaimana mereka yang akan dilatih ? dan
5.      Bagaimana hasil pelatihan akan dievaluasi ?
Disamping itu, terdapat enam langkah dalam perencanaan pelatihan, yaitu :
1.      Menentukan kebutuhan
2.      Menentukan sasaran
3.      Merencanakan sumber
4.      Mengenal hambatan
5.      Menentukan alternative
6.      Melakukan seleksi
Dalam melaksanakan pelatihan, di samping materi pelatiahan dan pembimbing, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah pengaturan ruangan, antara lain :
1.      Ruangan untuk diskusi panel
2.      Ruangan khusus untuk diskusi kelompok kecil
3.      Penerangan dan stop kontak untuk menggunakan alat-alat bantu
4.      Fentilasi
5.      Kebersihan ruangan
6.      Ketenangan
7.      Toilet untuk peserta
8.      Kursi, yang semuanya harus tersedia dengan cukup

Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahwa sampah seharusnya dikurangi, maka dari itu kelompok mengangkat tema pelatihan yakni pelestarian lingkungan dengan recycle sumpit menjadi alas makan.
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah kelompok mengharapkan Masyarakat lebih peka dengan lingkungan dan bertambah pengetahuannya untuk melestarikan lingkungan.

Peserta/ Sasaran ketika Pelatihan :
1.      Teman-teman dikelas Andragogi

Target perubahan (Perubahan perilaku yang diharapkan) :
2.      Timbulnya kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan
3.      Meningkatnya pengetahuan masyarakat untuk sadar lingkungan dengan 3R

Alat yang digunakan :
1.      Sumpit
2.      Lem UHU
3.      Cat warna
4.      Pernis ( pengkilat )
Prosedur pelaksanaan :
1.      Menggumpulkan sumpit bekas yang telah dicuci lalu sumpit direndam dengan pewangi agar sumpit tidak meninggalkan bau dari makanan, setelah bau sumpit hilang sumpit tersebut dijemur, setelah sumpit tersebut kering dan wangi, sumpit tersebut diberi pewarna dari cat lalu setelah warna merata di bagian badan sumpit, sumpit tersebut di jemur kembali agar warnanya menempel dengan bagus.
2.      Susun sumpit menjadi dua dan di rekat dengan lem. Setelah terkumpul sususan sumpit yang berjumlah dua, kita susun sumpit tersebut menjadi tidak sejajar  diretkan dengan lem. Buat sepanjang yang kita inginkan.



Minggu, 25 Mei 2014

KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KARYAWISATA



Kunjungan lapangan dan karyawisata adalah media yang penting dalam pendidikan orang dewasa. Keduanya adalah kunjungan yang terencana ke suatu tempat di luar kelas atau ke tempat pertemuan organisasi/perkumpulan.
Suatu kunjungan lapangan biasanya berkenaan dengan kegiatan membawa kelompok ke tempat khusus untuk tujuan khusus. Tujuan tersebut mungkin untuk mengamati situasi, mengamati kegiatan atau praktik, atau membawa kelompok menemui seseorang atau objek yang tidak dapat dibawa ke kelas atau ke tempat pertemuan. Kunjungan lapangan biasanya berjangka waktu pendek, mungkin kurang dari satu jam atau tidak lebih dari dua atau tiga jam.
Karyawisata biasanya berhubungan dengan kegiatan mengunjungi beberapa tempat yang menarik dan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada kunjungan lapangan. Tujuan karyawisata hampir sama dengan tujuan yang dibuat untuk kunjungan lapangan.

Keuntungan dan Kelemahan Kunjungan Lapangan dan Karyawisata

·         Kunjungan lapangan dan karyawisata memberi kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman dan informasi baru
·         Benda-benda dapat diamati dalam bentuk aslinya
·         Tiga dimensi, warna alami, dan gerakan-gerakan dapat diamati
·         Minat dan ketelitian pengamatan anggota dapat ditumbuhkan
·         Kesempatan dapat diberikan kepada peserta untuk belajar sambil bekerja
·         Prosedur dapat diamati dan dialami, yang nantinya dapat diterapkan oleh peserta
·        Kunjungan dan karyawisata memberi kesempatan kepada peserta untuk menggabungkan sekolah atau kegiatan organisasi dengan kehidupan masyarakat
·      Elemen-elemen konkret dan realistis yang tidak didapatkan di kelas atau di tempat pertemuan biasa, mungkin apat diperoleh
·     Kunjungan dan karyawisata memberikan pengertian nyata tentang sifat masalah-masalah orang dewasa
·    Kunjungan dan karyawisata memungkinkan terjadinya transfer pengertian ide-ide yang sulit dari pimpinan kepada peserta
·         Apabila dilaksanakan dengan baik, kunjungan dan karyawisata merupakan kegiatan kerja sama yang cenderung mengembangkan kesatuan tujuan di antara peserta
·         Kunjungan dan karyawisata dapat berperan dengan baik untuk mendorong partisipasi anggota dalam diskusi dan tindak lanjut setelah kunjungan dan karyawisata.
Kunjungan dan karyawisata memiliki kelemahan, antara lain (Floes, Bueno, & Lapastora, 1983).
·         Tidak cocok untuk beberapa bidang permasalahan
·         Mahal (waktu,uang, & tenaga), jika kunjungannya jauh
·         Memerlukan banyak persiapan
·         Melibatkan orang lain

Untuk melakukan kunjungan lapangan dan karyawisata, yang harus kita rencanakan terlebih dahulu adalah:
·         Tujuan/Maksud
·         Keikutsertaan dalam Perencanaan
·         Pemilihan tempat tujuan
·         Pengaturan dengan melibatkan pihak organisasi yang akan dikunjungi
·         Pengaturan waktu
·         Transportasi
·         Bahan dan perlengkapan
·         Pembentukan kepanitiaan

Melaksanakan Kunjungan Lapangan Atau Karyawisata

     Kunjungan lapangan atau karyawisata akan lebih mudah dilaksanakan jika perencanaan telah disusun secara cermat, kemudian dilaksankan dengan baik.seringkali sulit untuk menjaga agar kelompok selalu bersama-sama dan menjaga perhatian mereka ketika berada di lapangan atau di lokasi. Dalam pelaksanaan kunjungan lapangan dan kaaryawisata ini, Flores, Bueno & Lapastora (1983) menyarankan untuk mengundang pimpinan local dan pejabat pemerintah. Saran-saran dari Morgan, et al (1976) berikut ini mungkin dapat membantu.
1.      Pengenalan
2.      Menjaga minat kelompok
3.      Mempertahankan partisipasi
4.      Pengaturan untuk kenyamanan fisik peserta
5.      Mengakhiri kunjungan lapangan dan karyawisata
6.      Tindak lanjut dan evaluasi


Kamis, 22 Mei 2014

MENGELOLA KELAS


Mengapa kelas perlu dikelola secara efektif ? Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles,2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003) 


Tujuan dan Strategi Manajemen
Manajemen kelas yang efektif punya dua tujuan : membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak dioreintasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalamii problem akademik dan emosional


Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Ketika memikirkan tentang manajemen kelas yang efektif, guru yang tidak berpengalaman terkadang mengabaikan lingkungan fisik. seperti yang akan anda lihat, desain lingkungan fisik kelas adalah lebih dari sekedar penataan barang di kelas

Prinsip Penataan Kelas 
berikut ini 4 prinsip dasar yang dapat anda pakai untuk menata kelas anda (Evertson, Emmer, & Worsham, 2003)
  1. kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang
  2. pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid
  3. materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
  4. pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas
Gaya Penataan
Dalam memikirkan bagaimana cara anda mengroganisasikan ruang fisik kelas, anda harus bertanya kepada diri sendiri tipe aktivitas pengajaran apa yang akan diterima murid (seluruh kelas, kelompok kecil, tugas individual, dan lain-lain)  . pertimbangkan penataan fisik yang paling mendukung aktivitas itu (Crane, 2001; Fickes, 2001). Penataan kelas standar, menunjukkan sejumlah  gaya penataan kelas: auditorium, tatap-muka, off-set, seminar dan klaster (Renne, 1997)

Tiga C dalam Manajemen Kelas dan Sekolah. David dan Roger Johnson (1999) menciptakan program manajemen kelas untuk mengatasi problem yang menyebabkan gangguan dan melemahkan proses pembelajaran. Program mereka menekankan arti penting dari pemberian bimbingan pada murid untuk mempelajari cara mengatur prilaku mereka sendiri. Program itu adalah Program tiga C :
  1. Cooperative community
  2. Constructive conflict resolution
  3. Civic values