Rabu, 20 Maret 2013

Pedagogi Tradisional dan Modern

Konsep yang paling tradisional dari paedagogi bermakna suatu studi tentang bagaimana menjadi guru. Belakangan istilah Pedagogi secara diberi makna lebih luas, yaitu merujuk pada strategi pembelajaran, dengan titik tekan pada gaya guru dalam mengajar.
Dalam bahasa yunani Paedagogeo, dimana pais, genitive, paidos berarti “anak” dan ago berarti “memimpin”, sehingga secara harfiah paedagogi berarti “memimpin anak”. Dalam bahasa yunani kuno, umumnya kata Paedagogi bermakna seorang budak (pembantu rumah tangga) yang mengawasi pengajaran putra tuan dan majikannya. Kata Paedagogi juga diturunkan dari bahasa Latin yang bermakna mengajari anak. Dalam makna modern, istilah paedagogy dalam inggris merujuk kepada seluruh konteks dan sumber daya operasi pengajaran dan pembelajaran yang secara nyata terlibat di dalamnya. Meski demikian, baik aslinya diambil dari bahasa Yunani Kuno maupun dari bahasa inggris, kata Paedagogi mempunyai makna yang hampir sama. Dalam bahasa inggris istilah Paedagogi digunakan merujuk pada teori pengajaran, dimana guru berusaha memahami bahan ajar, mengenali siswa, dan menentukan cara yang mengajarnya.
Berikutnya tiga isu tertentu muncul terkait dengan masalah paedagogi
1.      Paedagogi merupakan sebuah proses yang bertujuan
2.      Banyak pekerjaan “paedagogi sosial” yang telah digunakan untuk menggambarkan prinsip-prinsip mengajar anak-anak dan kaum muda
3.      Sejauh mana pengertian paedagogi telah dipahami an dominan mewarnai proses pembelajaran dalam konteks sekolah.
Jadi secara tradisional paedagogi adalah seni mengajar. Guru yangefektif senantiasa mengggunakan alternatif strategi pembelajaran, karena tidak ada pendekatan tunggal yang universal untuk semua bahan ajar dan situasi.
Normatif vs Pragmatis
Jika pendekatan Normatif sering dipandang terlalu utopis dan pendekatan Pragmatis sering dipersepsi sama problematisnya dikaitkan dengan visi dan relevansinya bagi proses mengajar dan belajar di abad ini, karena itu, empat hal berikut ini memerlukan kajian yang lebih mendalam ketimbang sebatas mendeskripsikannya di permukaan.
1.      Definisi dan pemahaman paedagogi, khususnya dari perspektif kompratif.
2.      Munculnya paedagogi sebagai ilmu interdisplinear. Meskipun berada di fase formatif awal, fitur yang paling mencolok dari paedagogi modern adalah kebangkitannya sebagai ilmu displinear
3.      Paedagogi merupakan isu kunci dalam memajukan dan mempromosikan profesi guru untuk memperbarui apa yang oleh Robertson(2000) disebut sebagai “proyek profesional guru”
4.      Faktor-faktor pendukung dan membatasi pengembangan Paedagogi. Standar professional dapat memposisikan kurikulum sebagai pusat pembuatan kebijakan pendidikan (Davies dan Edwards, 2001). Menurut Dalton (2000), Paedagogi umumnya “tersebar pada seluruh standar” baru, dimana hal itu belum terungkap secara jelas dalam laporan penelitian dan prinsip-prinsip paedagogis itu sendiri.
Model Logika
            Baik sebagai seni (praktis) maupun sebagai ilmu (teoritis), paedagogi sesungguhnya adalah model logika, sebuah alat yang ampuh untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar di semua satuan pendidikan atau sekolah.
     Licin dan samar
Sampai saat ini paedagogi masih dipandang sebagai konsep yang licin dan samar-samar. Hal ini seharusnya tidak terjadi, karena ada tradisi penelitian yang kuat di bidang ini. Namun secara historis, kesulitan dalam mendefinisikan dan memahami paedagogi telah muncul sejak awal karena posisinya sebagai ilmu atau teori pada suatu sisi dan seni atau praktik mengajar dan belajar pada sisi lain.
Paedagogi yang diidentifikasi sebagai praktik, teknik, metode, atau pelaksanaan pembelajaran menjadi “bercerai” dari kerangka teori dan standar yang ditetapkan. Pada sisi lain, teori Paedagogi harus “bercerai”  dengan praktik paedagogi, bahkan melahirkan keterpencilan dari praktik kehidupan sekolah dan manajemen kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar