Senin, 08 April 2013

Pertemuan ke- 7


Kegiatan hari ini adalah review teori, dimana setiap anak di panggil secara random yang diberikan pertanyaan esensial oleh Bu Dina meliputi pembahasan terakhir dalam kontrak kuliah yaitu Paedagogi pada abad ke 21 yang lebih dikenal sebagai paedagogi progresif (progressive paedagogy) dimana paedagogi secara definisi nyaris tidak pernah berubah, kajian atasnya terasa terus kontekstual sesuai dengan perjalanan sejarah peradaban pendidikan.
             Sebagai ilmu atau teori dan seni atau praktiik mengajar, paedagogi termasuk dalam kategori “ pengetahuan pedagogis formal” dan “Pengetahuan paedagogis vernacular”. Dimana paedagogis formal atau paedagogi ilmiah merupakan upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori-teori paedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis, lebih abstrak dan lebih umum dari paedagogi venakuler atau praktis. Hal ini didukung oleh pengalaman dasar yang kuat, istimewa, dan dibangun atas fondasi kajian empiric selama proses belajar dn mengajar. Sedangkan paedagogi vernacular atau praktis adalah ilmu yang menuntut kita tidak sekedar harus  memahami, melainkan juga bagaimana cara mengaplikasikannnya. Pemikiran inilah yang kemudian melahirkan apa yang disebut sebagai paedagogi praktis. Hal ini dilihat dari paedagogi abstrak yang mampu menjelmakan sesuatu menjadi sesuatu yang konkret.
            Menurut Carpenter (2001) ada dua fungsi penelitian paedagogis. Pertama, untuk menghasilkan pengetahuan baru tentang pengajaran dan pembelajaran. Temuannya pada dasarnya bersifat nonlinear. Kedua, untuk memungkinkan guru atau pendidik memahami, menjelaskan, membela, membenarkan, dan bila perlu memodifikasi paedagogi. Tujuan pertama melahirkan paedagogi teoritis. Tujuan kedua melairkan paedagogi praktis. Paedagogi ini sangat erat kaitannya. Mengapa demikian ? karena untuk membangun dan memperkuat keterhubungan itu perlu menelaah antara paedagogi praktis dan ilmiah serta antara paedagogi dan standar professional guru. Seperti yang dikatakan Youth dan Lucas (1999) menjadi sangat penting bahwa profesi guru mengembangkan pendekatan sendiri untuk spesialisasi professional di bidang paedagogi. Nah dalam mengembangkan pendekatan itu guru pasti memiliki langkah-langkah dalam satu kerangka kerjanya.
            Review yang kedua adalah fenomena kontemporer. Dalam fenomena kontemporer dijelaskan bahwa TIK adalah penunjang kegiatan pembelajaran secara akselerasi, memudahkan kita dalam mengunggah informasi dengan cepat melalui komputansi tersebut, kecepatan komputer dalam melakukan perhitungan yang terdefinisi dengan baik memungkinkan guru-guru untuk melakukan penjelajahan aneka konsekuensi dari interaksi pembelajaran dengan cara yang relatif sederhana,
            Pembelajaran di kelas paedagogi hari ini jika dikaitkan dengan fenomena kontemporer :
1.      Pertanyaan esensial telah dilakukan Bu Dina pada mahasiswa
·        Penilaian kebutuhan : materi apa yang dibutuhkan = Bu Dina memberitahukan di group paedagogi mengenai review materi hari ini
·        Pertumbuhan professional : bagaimana meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas = memanggil mahasiswa secara random, diberi pertanyaan mengenai topik pembahasan dan menjelaskannya didepan kelas
·        Budaya kelas : bagaimana cara menumbuhkan budaya kelas untuk belajar = meminta mahasiswa bersiap membaca materi pembahasan sebelum pertemuan dikelas
2.      Paedagogi efektif
Dengan proses pembelajaran hari ini yang mahasiswa disuruh bersiap lalu tanpa diberitahu sebelumnya aka nada pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk kelas hari ini. Hal ini dapat dikaitkan jika ada anak yang dipanggil lalu disuruh kedepan namun tidak bisa menjawab maka bu dina akan berkata baca lagi dan pahami teori nya lebih dalam, dari situ Bu Dina mempromosikan pentingnya belajar pada siswanya. Karena jika siswannya menguasai satu buku paedagogi yang simple itu pasti nilai A ditangan, jika tidak ya jangan berharap. Hal ini membuat mahasiswa berfikir lalu memiliki keinginan untuk menguasai buku kedepannya agar dapat nilai A
3.      Pemikiran Reflektif
Pembelajaran yang efektif saya rasa ketika mahasiswa disuruh membaca lalu dipanggil satu per satu kedepan untuk mengembangkan pemahaman yang sudah ia ketahui dengan mengkaitkannya dengan memberi contoh yang kompleks
4.      TIK dan Paedagogi
Diawali dengan melakukan e-learning setelah itu memposting apa yang sudah dibahas dalam kelas setelah kelas berakhir lalu Bu Dina selalu memberikan informasi lewat group paedagogi di akun FB dan mengirim tugas via E-mail.
5.      Kenikmatan belajar
Menghindari kejenuhan mahasiswa saat belajar, Bu Dina menggunakan strategi yang tidak monoton.
Sama- sama belajar yakni baik siswa maupun guru memiliki ruang dan kesempatan untuk mengekplorasi, seperti belajar secara aktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar