BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Secara
sederhana, guru berarti orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan pada peserta
didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan
pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak hanya di lembaga formal tetapi bisa
juga di mesjid,di rumah,dan di mushola atau tempat lainnya. Guru menempati
kedudukan yang terhormat di masyarakat. Salah satu factor yang menyebabkan hal
itu adalah factor kewibawaan. Masyarakat menganggap bahwa guru adalah sosok
yang pantas di guguh dan ditiru, bahkan ada sebuah pribahasa menyatakan bahwa
guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Hal ini menunjukkan bahwa guru
adalah sosok teladan, sosok yang mengemban tugas mulia.
Tugas
dan tanggung jawab seorang guru tidaklah sekedar mengajarkan ilmu pengetahuan
melainkan lebih kompleks dari itu. Seorang guru tidak hanya mengemban amanah
sebagai pengajar, tetapi sekaligus sebagai seorang pendidik. Dengan demikian
menjadi seorang guru tidaklah mudah, menjadi guru tidak hanya berbekal
pengetahuan saja, melainkan harus ditunjang dengan kompetensi lain yakni
seperti, seni dalam mengajar sekaligus pengetahuan menjadi sosok seorang guru
yang baik agar mendukung tugas dan tanggung jawab nya itu.
Tugas
guru sebagai suatu profesi menuntut seorang guru untuk mengembangkan
profesionalitasnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai suatu profesi maka guru mengemban amanah untuk dapat mengajarkan dan
membimbing, melatih, mendidik peserta didik, serta mendorong tumbuh kembangnya
potensi peserta didik menjadi manusia yang utuh secara fisik dan rohani.
Tugas
kemanusian adalah salah satu segi dari tugas guru yang tak terlepas dari
kehidupan di masyarakat dan interaksi sosial. Dengan demikian tugas dan peranan
guru tidak hanya dibatasi oleh dinding atau tembok kelas, tetapi merupakan penghubung
antara sekolah dan masyarakat. Dalam kehidupannya di masyarakat, seorang guru
hendaknya menjadi model sebagai sosok individu yang utuh, memiliki citra
positif, teladan, dan bahkan menjadi figure dari sebuah kualitas pendidikan itu
sendiri.
Berdasarkan
hal tersebut, maka menjadi seorang guru harus dilandasi dari panggilan jiwa
sehingga dapat menunaikan tugas dengan baik dan ikhlas. Guru juga harus
mendapatkan haknya secara proporsional dengan gaji yang layak dan patut
diperjuangkan melebihi profesi lainnya, sehingga keinginan peningkatan kualitas
guru dan kompetensi belajar dan kualitas belajar peserta didik bukan hanya
sebuah slogan di atas kertas melainkan lebih dari itu.
BAB II
Biografi
Guru
Nama : TR
Umur : 53
tahun
Mengajar mata pelajaran : Geografi
Tempat wawancara : SMA Negri 1 percut sei-tuan
Tanggal wawancara : 06 Maret 2013
Durasi wawancara : 16 menit
Pertanyaan :
1) Bagaimana
pandangan bapak tentang pendidikan khususnya yang ada di Indonesia saat ini ?
2) Jika
bapak diberi suatu jabatan tertentu,gagasan pendidikan apa yang akan bapak
terapkan?
3) Apakah
bapak setuju dengan adanya sekolah gratis?
4) Motivasi
apa yang mendasari bapak memilih gagasan pendidikan tersebut ?
5) Sudah
berapa lama pengalaman bapak menjadi seorang guru ?
6) Apa
bapak sudah pernah mengikuti program sertifikasi guru di sekolah pak? jika
sudah, kapan program itu bapak ikuti?
7) Apa
tujuan awal bapak,sehingga sekarang bapak menjadi seorang guru ?
8) Bapak
mengajar mata pelajaran apa saja di sekolah ini pak?
9) Bagaimana
cara bapak memotivasi peserta didik bapak ?
10) Bagaimana
sudut pandang bapak melihat peserta didik bapak?
11) Apakah
bapak termasuk guru yang dekat dengan peserta didik?
12) Apakah
bapak bersedia meluangkan waktu dalam jam istirahat jika ada murid yang
bertanya soal pelajaran yang belum ia mengerti dalam kelas?
13) Apa
visi dan misi bapak dalam mengajar ?
14) Strategi
apa yang bapak gunakan dalam mengajar ?
15) Apakah
bapak pribadi yang bisa mengingat semua nama-nama peserta didik di dalam kelas?
16) Metode
belajar apa yang biasanya bapak gunakan dalam mengelola kelas?
Hasil Wawancara
:
1) Menurut
pandangan saya pendidikan yang ada di Indonesia saat ini bagus, ramah dan cukup
baik. Namun kekurangannya ada pada fasilitas,anak didik dan kualitas
pendidikannya. Maka dari itu guru-guru dituntut untuk sudah melakukan program
sertifikasi agar dapat meningkatkan kualitas pendidik dan sekaligus meningkatkan
kualitas pendidikan
2) Gagasan
pendidikan yang dapat dijangkau oleh masyarakat banyak, baik itu masyarakat
dari ekonomi tingkat atas maupun masyarakat menengah kebawah, agar sekolah
tersebut bisa mengcover orang-orang tidak mampu sampai yang mampu
3) Setuju,
seharusnya memang sekolah itu gratis, karena ada di dalam UUD 45 yang bunyinya
“ fakir miskin dan anak terlantar dibiayai oleh Negara, berarti pendidikan
termasuk didalamnya”
4) Pertama,
motivasinya karena tercantum dalam UUD 45, kedua karena di kehidupan masyarakat
setiap orang tidak memiliki level yang sama, ada yang menengah kebawah, ada
yang menengah keatas. Sehingga alangkah baiknya orang yang berpendapatan tinggi
itu memperhatikan pendidikan orang-orang yang memiliki pendapatan rendah.
Sehingga orang-orang yang berpendapatan rendah dapat juga merasakan bagaimana
mendapat pendidikan yang layak meskipun dari cara yang berbeda (sekolah gratis)
5) Kurang
lebih 25 tahun
6) Sudah.
Lebih kurang sudah hampir 5 tahun ini
7) Berawal
dari adanya cita-cita kemudian saya memiliki pemikiran “ mendidik itu lebih
enak, lebih dekat dengan masyarakat karena yang dihadapi adalah manusia yang
memiliki berbagai macam kepribadiannya” terutama dalam menerima pelajaran itu
sendiri, kemudian dalam bekerja fikiran tidak terlalu terbebani, kita juga
dapat bertukar fikiran dengan anak didik
8) Saya
mengajar mata pelajaran Geografi dan hanya di jenjang SMA
9) Motivasi
pertama adalah membuat gambaran bahwasannya dihidup ini tidak pernah berjalan
statis namun dinamis, selalu terjadi perubahan – perubahan, perubahan –
perubahan itu bisa dicapai dengan kita belajar. Yang kedua, janganlah
menganggap diri kita itu pintar, tapi anggaplah setiap hari diri kita bodoh dan
tidak tahu sehingga anak didik saya termotivasi untuk lebih giat dalam belajar.
10) Saya
tidak bisa menjawab dengan pasti karna ini seharusnya menjadi pertanyaan saya
untuk siswa saya, dan mungkin mereka yang lebih tahu.
11) Banyak
anak didik yang saya anggap tidak tahu lalu saya beritahu dengan cara mengajari
mereka, namun apabila mereka tidak mengerti atau sulit mengerti itu suatu hal
yang wajar karena mungkin beban pikiran atau beban masalah yang dibawa dari
rumah itu sehingga ketika di dalam kelas tidak dapat fokus.
12) Ya,
saya akan menjawab pertanyaannya,karena saya menghargai murid yang rasa ingin tahu
nya tinggi mengenai pelajaran yang belum ia pahami.
13) Visinya
setiap orang belajar pasti akan pintar. Misinya mengajak banyak orang untuk
belajar karena kalau tidak belajar agar tergilas zaman, karena apa ? dia dalam
keadaan kebodohan
14) Strategi pertama saya tidak pernah berbicara
sebelum kelas itu diam. Saya tidak pernah memukul meja atau papan tulis untuk
mendiamkan siswa, saya cukup diam karena dengan diam siswa akan mengerti.
Disaat siswa diam saya mulai berbicara untuk menyampaikan materi.
15) Tidak bisa, karena kelas yang ada di sekolah
cukup banyak dan peserta didik yang di dalam kelas pun tidak sedikit jumlahnya
35 orang perkelas. Hamper semua wajah siswa saya kenal / tanda tapi kalau nama
katakanlah 80% saya kuasai dan 20 % tidak saya kuasai.
16) Metode
yang saya gunakan dalam mengelola kelas dengan melihat situasi. Jika kelas
sedikit sulit untuk dikendalikan saya menggunakan metode ceramah,menjelaskan,
bertanya – Tanya jawab. Kemudian biasa saya menggunakan metode penugasan
seperti membuat power point secara berkelompok selanjutnya menampilkan
persentasi masing – masing di depan kelas, membahas dan menyelesaikan suatu
masalah yang berkaitan dengan pelajaran geografi. Mungkin dengan ini siswa
dapat mudah mengerti, kreatif dan paham karena mereka terlibat langsung dalam
tugas yang saya berikan, siswa juga dapat mengetahui kekurangan masing – masing
dan kelebihan / keunggulan peserta didik lain sehingga mereka bisa berusaha
memperbaiki kesalahan mereka untuk menjadi lebih baik, dan yang terpentingnya
lagi anak-anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat dalam kelas pada
kehidupan nyata.
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut hasil wawancara diatas,
subjek adalah sosok guru yang dapat mengerti bagaimana kondisi setiap siswa dan
bisa menerima perbedaan karakter pada setiap siswa dikelas, jika dikaitkan
dengan teori subjek dikategorikan sebagai sosok guru yang baik. Karena, setiap
guru harus menghargai setiap perbedaan individu dan percaya semua siswa dapat
belajar meskipun dengan tingkatan yang berbeda, mereka mempelajari dengan gaya
siswa dan dengan cara yang berbeda. Namun subjek memiliki kekurangan ia tidak
bisa menguasai semua nama siswa yang ada dikelas, namun subjek dapat mengenali
rata-rata wajah siswa-siswanya. Dalam memberikan motivasi pada siswa subjek termasuk
mentor yang unggul. Ketika menginspirasi siswa subjek selalu memberi gambaran
seperti “ dalam hidup akan terus terjadi perubahan yang hanya dapat kita capai
dengan terus belajar”. Pernyataan-pernyataan mengenai motivasi belajar yang
diberikan pada siswa cenderung dinamis karena dijaman era transisi kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat terus berkembang dan mengalami
perubahan maka dengan belajarlah kita dapat mengikuti perkembangan jaman
Dalam
Paedagogi mengajar merupakan seni dan ilmu dalam mentransformasikan bahan ajar
kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu, guru
haruslah memiliki strategi belajar yang didasari paradigma yang berbeda
mengenai cara siswa belajar. Dalam kelas subjek menggunakan berbagai macam
metode/strategi belajar yang diterapkan pada peserta didik. yakni Pertama,
menjelaskan dan ceramah . metode ini termasuk dalam strategi 2 di paradigma
belajar yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah
diproses dan mudah diingat oleh siswanya. Kedua subjek juga menggunakan metode
presentasi yang ditugaskan secara kelompok , metode ini termasuk dalam strategi
4 di paradigma belajar yaitu berbagi informasi, bekerja secara kooveratif pada
pembelajaran proyek serta mengeksplorasi sikap, pendapat, keyakinan melalui
proses kelompok. Ketiga, subjek menggunakan metode belajar yang menuntut siswa
untuk dapat menyelesaikan suatu masalah yang ada dikaitkan dengan teori
Geografi, metode ini termasuk dalam strategi 3 di paradigma belajar yaitu
pembelajaran, ketrampilan berfikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui
penyelidikan dan penemuan. 3 strategi itu diterapkan dengan harapan dapat
membuat kenikmatan belajar sekaligus menuju menjadi guru yang efektif dalam
melaksanakan tugasnya. Penggunaan
metode belajar yang diterapkan oleh subjek tersebut terkait halnya dengan
definisi Paedagogi Modern.
a)
Pengajaran
: Teknik dalam mentransformasikan konten pengetahuan merangsang mengawasi, dan
memfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
berhasil. Kerangka pengajaran adalah penilaian formatif dan sumatif , juga
memberi peluang pada siswa untuk “membantu” meningkatkan kualitas dan
pemahaman.
b)
Belajar
yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan
meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan (seperti presentasi, berfikir
kritis, memecahkan masalah, kerja bersama tim/kelompok)
Pandangan
subjek mengenai pendidikan yang ada di Indonesia ramah dan cukup baik, namun
masih memiliki kekurangan yang salah satu adalah pendidikannya. Guru-guru
dituntut harus sudah melakukan program sertifikasi agar meningkatnya kualitas
pendidik serta kualitas pendidikannya. Seperti pembahasan dalam “profil guru
yang diinginkan” mengutarakan calon guru haruslah memiliki pendidikan guru yang
mengacu pada kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk membekali calon guru
dengan pengetahuan, sikap, prilaku, ketrampilan. Dan seorang guru wajib
mengikuti proses pengolahan untuk dapat memiliki sertifikat seperti yang
dijelaskan pada poin dua yakni pendidikan profesi yang dilaksanakan agar
lembaga pendidikan keprofesian pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintahan dan teraktivikasi pendidikan profesi merupakan adalah wahana bagi
guru untuk memperoleh sertifikat
pendidik. Lembaga pendidikan profesi berupa layanan khusus bagi calon
guru untuk mendapatkan sertifikat pendidik atau sertifikat guru (teacher certificate) sebelum memasuki
ruang kelas sebagai guru yang sesungguhnya. Kualifikasi akademik dan sertifikat
guru untuk meningkatkan pendidikan menjadi lebih baik. Hal ini termasuk dalam
persyaratan statis atau persyaratan formal di teori paedagogi transformatif
Teori
mengatakan semua guru harus baik di mata siswanya. Kalau ada yang menyatakan
bahwa “ salah satu tujuan terbesar saya adalah menjadi seorang guru” orang itu
sangat potensial akan menjadi guru yang baik. Orang seperti ini biasanya
memiliki misi untuk memperoleh pengalaman hidup melalui mengajar orang lain.
Orang semacam ini akan menghindari prilaku sebagai guru yang membosankan.
Subjek dikategorikan guru yang baik karena subjek menggunakan dari berbagai
model saat proses pembelajaran dan menikmati pekerjaannya dengan tidak
menjadikan pekerjaanya menjadi suatu beban hidup karena subjek berfikir
mengajari seseorang itu adalah hal yang enak, selain itu subjek juga mempunyai
misi untuk mengajak banyak orang untuk belajar.
Subjek
termasuk memiliki beberapa ciri karakteristik dari Top 10 Kualitas Guru yang
baik , yaitu; Confidence atau
keyakinan diri sendiri saat merasakan
kemunduran dalam proses mengajar siswa. Contohnya jika ada siswa yang sulit
mengerti itu suatu hal yang wajar karena mungkin beban pikiran atau beban
masalah yang dibawa dari rumah itu sehingga ketika di dalam kelas tidak dapat
fokus bukan karena siswanya yang bodoh. Patience
atau kesabaran . guru yang baik adalah mereka yang bersedia terus
menjelaskan, mengetahui, dan akhirnya menerima bahwa itu adalah hal yang masuk
akal. Mereka bersedia melakukan hal yang diperlukan tidak peduli berapa lama
waktu yang diperlukan. Mereka bersedia menunggu sampai siswa yang menggangu
menjadi tenang dan tidak meninggalkan pelajaran sepenuhnya. Contohnya : saat
kelas dalam keadaan ribut, subjek akan terus diam sampai siswanya diam dan
sadar akan kehadirannya di depan. Dan mau meluangkan waktu pada jam istirahat
untuk menjelaskan kepada siswa yang belum memahami materi yang dijelaskan di
kelas. True compassion for their student atau
memiliki rasa kasih sayang sejati pada siswanya. Contoh : subjek mengerti
bagaimana kondisi setiap siswanya dan namun terus memotivasi siswa agar terus
belajar agar tidak terjebak dalam kebodohan. Understanding atau pemahaman. Guru yang baik memiliki pemahaman
yang benar prima tentang bagaimana mengajar. Mereka tidak memiliki teknik yang
kaku dan bersikeras menggunakannya, sehingga hal itu membantu kelancaran dan
kemudahan siswa belajar. Guru yang baik fleksibel dalam gaya mengajar dan dapat
menyesuaikannya, jika perlu. Contohnya : subjek memiliki beberapa
strategi/metode belajar yang digunakannya demi mempertahankan keaktivan proses
belajar di kelas yang penerapannya berbeda antara kelas yang mudah dengan sulit
dikontrol. The ability to look at life in
a different way and to explain a topic in
different way atau kemampuan untuk
melihat kehidupan dengan cara yang berbeda dan menjelaskan topic dengan
cara yang berbeda. Contoh : tidak semua murid dapat menyerap pelajaran sama
satu dengan yang lainnya, sehingga guru yang baik tidak hanya menggunakan satu
cara dan harus memberi perlakuan yang berbeda-beda. Subjek menggunakan strategi
belajar yang berbeda saat masuk di kelas yang sulit di kontrol atau sebaliknya
demi mempertahankan lingkungan kelas tetap efektif. Dedication to excellence atau dedikasi atau keunggulan. Dengan
strategi belajar yang digunakannya, subjek selalu menginginkan capaian yang
terbaik dari siswa-siswanya dan diri mereka sendiri, seperti siswa dapat
melihat kelebihan / keunggulan peserta didik lain sehingga mereka bisa berusaha
memperbaiki kesalahan mereka untuk menjadi lebih baik dan mereka mampu
mengaplikasikan pengetahuan yang ada dalam hidup nyata. Unwearing support atau teguh dalam memberikan dukungan. contoh:
subjek mendorong siswa tanpa terkecuali untuk berprestasi dan memberikan
keyakinan besar kepada siswanya kalau dalam hidup akan terus mengalami
perubahan jaman yang bisa dicapai dengan terus dan terus belajar. Willingness to help student achieve atau
kesedian untuk membantu siswa mencapai prestasi. Guru-guru terbaik adalah
mereka yang tidak secara otomatis “berhenti mengajar” ketika bel berbunyi.
Mereka tahu bahwa beberapa hal memerlukan perhatian atau bantuan ekstra Contoh
: Subjek bersedia meluangkan waktu di jam istirahat jika ada siswa yang
bertanya mengenai pelajaran yang belum siswanya mengerti dalam kelas. Hal ini
berkaitan dengan pernyataan subjek senang untuk mengajar (guru) sehingga subjek
bersedia melebihkan waktunya pada siswanya yang memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi. Pride in student’s
accomplishments atau bangga atas prestasi siswa. Contoh : subjek bangga
dengan siswa yang memiliki prestasi baik dan mampu mengapliksikannya di
kehidupan sehari-harinya dan subjek optimis dan positif agar siswa dapat mudah
mengerti, kreatif dan paham karena mereka terlibat langsung dalam tugas yang
subjek berikan. Passion for life atau
berairah untuk hidup contoh : subjek tidak memandang perannya sebagai seorang
guru adalah beban dalam hidupnya melainkan suatu hal yang menyenangkan, subjek
selalu memberikan gambaran mengenai “pentingnya kita belajar” pada peserta
didiknya.
BAB IV
KESIMPULAN
- Subjek adalah guru Geografi di SMA 1
percut yang sudah mengajar kurang lebih 25 tahun dan pernah mengikuti program
sertifikasi 5 tahun terakhir
- Meski memiliki kekurangan dalam beberapa
hal tetapi subjek adalah sosok guru yang baik dengan kemampuannya yang ia
miliki
- Subjek dikategorikan sosok guru yang
baik karena subjek menggunakan beberapa strategi dalam paradigma belajar
seperti presentasi, bekerja sama secara kelompok, keterampilan dalam berfikir,
memecahkan masalah dan menggunakan cara belajar yang mudah dimengerti dan
diingat oleh siswanya. Subjek juga menikmati pekerjaannya dengan tidak
menjadikan pekerjaanya menjadi suatu beban hidup karena subjek berfikir
mengajari seseorang itu adalah hal yang enak, selain itu subjek juga mempunyai
misi untuk mengajak banyak orang untuk belajar.
- Metode
belajar yang diterapkan oleh subjek terkait dalam definisi Paedagogi Modern
yakni; Pengajaran : Teknik dalam mentransformasikan konten pengetahuan
merangsang mengawasi, dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang berhasil. Kerangka pengajaran adalah penilaian
formatif dan sumatif , juga memberi peluang pada siswa untuk “membantu”
meningkatkan kualitas dan pemahaman. Belajar yaitu proses siswa mengembangkan
kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta
ketrampilan (seperti presentasi, berfikir kritis, memecahkan masalah, kerja
bersama tim/kelompok)
- Subjek adalah
mentor yang unggul dalam memberikan inspirasi dan motivasi pada siswanya
- Pernyataan dan pemikiran subjek mengenai
motivasi belajar yang diberikan pada
siswa cenderung dinamis dan kontemporer karena pemikirannya mengenai perubahan
jaman dan kemajuan teknologi yang terus berkembang memiliki potensi besar pada
dunia dimana orang-orang muda hidup
- Visi dan Misi yang mendasarinya menunjukkan
bahwa subjek memiliki potensi yang besar menjadi seorang guru yang baik
- Berdasarkan hasil yang diperoleh dan kaitanya dalam teori paedagogi
, subjek tampaknya sosok guru yang disenangi oleh siswa disekolahnya. Selain ia
adalah guru yang mengerti setiap kondisi siswa, ia juga bersedia meluangkan waktu
istirahatnya demi menghargai keingin tahuan siswa dan memandang kegagalan bukan
karena siswa, hal ini dapat memicu keinginan dalam diri para siswa untuk lebih menggali
potensi secara maksimal.
BAB V
TESTIMONI DAN SARAN
Testimoni
- Tugas ini secara otomatis membuat saya
lebih paham mengenai Paedagogi lebih
dalam, karena untuk menyelesaikannya saya harus menguasai terlebih dahulu bab
demi bab untuk mengkaitkan teori sesuai dengan hasil wawancara yang sudah
diperoleh
- Tugas ini bersifat individual dengan itu
saya merasa menjadi lebih mandiri saat mengerjakannya
- Ketika melakukan wawancara dengan guru
(subjek) saya menjadi mengerti bagaimana perasaan seorang guru saat
menginginkan peserta didiknya menerima apa yang ia sampaikan di kelas sehingga
mereka dapat memanfaatkan ilmu nya dimanapun dan kapanpun.
- Saya
terharu dengan semangat seorang guru yang selalu memotivasi peserta
didiknya ketika perserta didiknya mengalami kesulitan dalam proses belajar.
- Sedih rasanya jika terlintas mengingat
terkadang dulu di SMA di dalam kelas
pernah tidak mendengarkan guru. Disitulah guru merasa seperti tidak dihargai
posisinya di depan kelas
- TIK memang sangat erat kaitannya pada
paedagogi contoh e-learning, yaitu
belajar yang di dukung atau difasilitasi oleh TIK, memiliki potensi yang cukup
besar untuk mendukung pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan dimensi
paedagogi seperti pembuatan blog yang di posting after class setiap minggu dan
kuliah online
- Tugas ini juga menciptakan pemikiran reflektif
yaitu saya merasa lebih efektif ketika belajar dengan mengembangkan kemampuan
serta mengaitkannya dengan ilmu yang sudah saya ketahui dan mengadaptasikannya
seiring saya juga menerjemahkan pikiran ke dalam tindakan
- Semakin bersemangat untuk terus belajar
dan belajar agar menjadi orang yang berguna di masa mendatang. Keinginan ini
menjadi sangat kuat karena proses tugas ini memberikan saya pengetahuan lebih bagaimana
pentingnya belajar serta manfaat .
Saran
Mengingat pentingnya belajar untuk setiap
generasi. Maka sudah seharusnya kita benar-benar memberikan perhatian lebih
untuk para pendidik dan pendidikan khususnya yang ada di Indonesia . Pertama,
seorang pendidik haruslah memiliki sertifikat yang gunanya untuk menjamin ia
sudah mengikuti langkah dan proses untuk menjadi guru yang baik pentingnya
untuk ia mengetahui bagaimana cara mengajar anak didik yang memiliki
karakteristik/kepribadian yang berbeda-beda. Kedua, pendidik memang harus
memiliki jarak dengan peserta didiknya namun seorang pendidik yang baik tahu
bagaimana cara mendekatkan diri dengan tidak menghapus jarak tersebut. Hal ini
guna untuk memudahkan pendidik dalam mentransformasikan bahan ajarnya selain
itu juga dapat mengenal masing-masing karakteristik dan kepribadian masing-masing
peserta didiknya sehingga tau perlakuan apa dan bagaimana yang harus ia
terapkan saat mengajar.
Dan
sebaiknya guru tidak hanya mengenal wajah siswanya saja namun juga mengingat
namanya saat memanggil atau untuk keperluan lain guna siswa merasa senang dan
diperhatikan oleh guru
Pemerintah
juga harus membuka peluang untuk orang-orang yang kurang mampu untuk tetap
mendapatkan pendidikan yang bagus dan layak seperti anak yang mampu lainnya
dengan menciptakan sekolah gratis di plosok-plosok. Karena sebenarnya banyak
anak-anak yang ingin bersekolah namun orang tuanya tidak mampu dan memiliki
biaya untuk menyekolahkan anak mereka.
Ilmu
yang ada dalam paedagogi seharusnya diketahui oleh semua para pendidik dan
diharapkan pendidik dapat mengaplikasikan ilmu tersebut saat mengajar agar
dapat menjadi guru idola para murid gunanya tidak hanya disenangi dan dekat
dengan murid namun murid pun akan serius belajar dan mudah menangkap apa yang
disampaikan karena yang mengajar saja orang yang ia senangi, menciptakan lingkungan
kelas yang efektif dan bisa menggunakan seni dalam mengajar dll
Pemerintah atau kepala sekolah
disetiap sekolah diharapkan melengkapi fasilitas lengkap yang dibutuhkan
pendidik ataupun peserta didik agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif,
seperti memperbaiki peralatan di laboratorium komputer, fisika, kimia,
menggunakan whiteboard dll, hal ini juga termasuk dalam memenuhi kriteria
proses pembelajaran yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarwan denim, (2010) Paedagogi, Andragogi, dan
Heutagogi, Bandung: Alfabeta