Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Seni mengajar hanya dapat terlihat ketika pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran selalu melibatkan hubungan antara pikiran seseorang atau sekelompok orang dan pikirian seseorang atau sekelompok orang lainnya,maka seorang guru harus memiliki seni atau strategi dalam mengajar seperti yang dilakukan oleh bu dina tadi pagi dalam kelas mengacak tempat duduk satu sama lain dengan teman yg tidak biasanya itu termasuk dalam menata lingkungan yg edikatif ,memberi tambahan nilai saat UTS menawarkan tugas yg akan diberikan juga termasuk memotivasi belajar untuk para siswa nya agar mengerjakan tugas secara maksimal,menyarankan mahasiswa nya untuk membaca buku terlebih dahulu lalu memberi pertanyaan ketika proses belajar berlangsung termasuk cara dal membangun keaktifan belajar.
Salah satu pendukung pendekatan pembelajaran berbasis teknologi adalah B.F Skinner. Skinner berargumen bahwa guru-guru dapat dilatih untuk menerapkan teknologi pendidikan atau mentransformasikan material pembelajaran dengan pendekatan teknologis dalam logika masukan-proses-luaran atau stimulus-respon yang mekanistik. Banyak juga orang yang mengatakan bahwa mengajar adalah seni. Orang-orang ini percaya bahwa m,emposisikan mengajar sebagai aktifitas "ilmiah" memang dapat diformalkan,namun jika hal itu menjadi resep pendekatan yang memaksa, maka akan terjadi birokratisasi dan pemaksaan aktivitas belajar. Penganut " Kegiatan pengajar sebagai seni " berpendapat bahwa mengajar sebenarnya harus melibatkan intuisi,improvisasi,dan ekspresi.
Seperti apa guru yang cerdas dan jenius itu ? guru yang cerdas atau jenius (brilliant teacher) mencerminkan keterpelajaran,integritas pribadi,dan berkomunikasi dengan siswa.keterpelajaran adalah secara konsisten taat asas pada etika pengetahuannnn dan norma-norma kebiasaan berfikir.
Tujuan guru mengajar adalah mentransformasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta memberikan pewarnaan nilai pada siswa,tetapi tidak identik dengan tujuan dalam diri siswa itu sendiri
Bu Dina termasuk sosok guru yang baik dan diterima secara menyenangkan oleh siswanya karena dapat mengetahui nama-nama siswa dan memanggil siswa dengan nama,selalu memberi salam saat akan mengawali dan mengakhiri pertemuan dikelas,dapat memainkan peran yang berbeda-beda pada pada waktu tertentu,memikirkan apa yang menjadi kendala dan keinginan siswanya dan mencari jalan keluar atau memutuskannya secara transparan dan bersama-sama.dan banyak lagi karakteristik sosok guru yang baik dan cerdas yang dimiliki dan sudah diterapakan bu Dina saat proses pembelajaran :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar